sebagai yang tak di atas tak di bawah
kau harus tau kapan tengadah kapan melihat tanah
cara menyambut yang menangis dengan tawa dan
cara menangis mengantar yang akan baka dengan rela
saat lonceng berdentang di atas bubungan
seperti jarum detik jam dinding di jantungmu
hari-hari akan berlaku adil pada yang percaya
jarak antara kau dan langit hanyalah berlapis kata
waktu pagi adalah waktu terbaik untuk kata-kata itu
bukan siang bukan malam
seperti seragam baru dalam perhelatan
bergosok rapi di tiap lipatan
garis-garis syukur setiap pekan
hanyalah satu perjumpaan
persilangan waktu yang bertemu di jendela
tempat kita menatap yang di luar
setelah setiap awal
menatap
pada bicara yang kau eja
di dalam
sebagai yang tak di atas tak di bawah
kau harus menjadi tengah segala tengah
karena dari sanalah
kau melihat segala yang padam atau menyala
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H