Mohon tunggu...
Zoel Fahmi
Zoel Fahmi Mohon Tunggu... Perawat - Islam

Menulis merupakan hobi saya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Covid-19, Mitos atau Fakta?

28 Juli 2020   00:23 Diperbarui: 28 Juli 2020   00:36 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Satu hal yang luar biasa dari manusia adalah kemampuannya untuk bercerita. Mungkin kita lebih senang dengan hal-hal yang berbau misteri dan sesuatu yang tampak mengerikan tentunya untuk dibicarakan tak terlepas mengenai virus Covid-19 yang sebagian orang menganggapnya hanya sebatas bualan semata.

Hampir semua orang saat ini menganggap fenomena Covid-19 hanya sekedar cerita untuk mempropagandakan ketakutan sehingga membuat sebagian orang abai untuk patuh terhadap protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Hal ini tidak bisa dipungkiri karena faktor pendidikan masyarakat kita yang beragam sehingga ada penyampaian informasi yang tersendat, tidak satu persepsi, ditambah lagi dengan faktor akibat penyampaian hoaks yang tidak terkendali oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Narasi dan JakPat terhadap dua ribu lebih responden 5.86% diantaranya mengabaikan protokol kesehatan karena menganggap Covid-19 tidak mengancam kesehatan mereka. Makin banyak yang ragu soal Covid-19 tidak menggunakan masker, tidak menjaga jarak, dan tempat-tempat umum semakin ramai seakan tak ada lagi virus corona. Itu adalah gambaran masyarakat yang akhir-akhir ini semakin meragukan Covid-19.

- ;

Untuk mendiagnosis seseorang terkonfirmasi positif Covid-19 tenaga kesehatan terutama Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) tidak serta merta dengan analisis pribadi atau dengan menerawang. Seseorang didiagnosa terkonfirmasi positif Covid-19 harus diawali dengan berbagai rangkaian pemeriksaan berupa foto Rontgen hingga pemeriksaan laboratorium.

Di Aceh misalnya, untuk pemeriksaan Covid-19 pihak terkait sudah menggunakan beberapa metode diantaranya penggunaan metode Rapid Test, Swab Real-Time Polymerase Reaction (rt-PCR) hingga yang baru-baru ini adalah penggunaan alat Test Cepat Molekular (TCM) yang hasil pemeriksaannya bisa didapatkan dalam waktu kurang lebih 45 menit.

Penggunaan rapid test saat ini tidak direkomendasikan lagi berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. HK.01.07/MENKES/413/2020. Sebelumnya penggunaan metode ini sangat familiar selain biaya pemeriksaan yang murah hasil pemeriksaannya juga lebih cepat diantara pemeriksaan yang lain.

Harus dipahami, rapid test bukan salah satu pemeriksaan untuk mendiagnosa Covid-19 melainkan pemeriksaan untuk screening awal Covid-19, ketika hasilnya reaktif maka untuk penegakan diagnosa Covid-19 harus diikuti dengan pemeriksaan lanjutan menggunakan metode swab rt-PCR. Bahkan ketika hasil rapid test reaktif tidak serta merta hasil swab rt-PCR juga ikut positif sehingga keakuratan pemeriksaan metode ini sangat diragukan atau hanya berkisar sekitar 30%.

Di Provinsi Aceh tercatat ada 2 alat pemeriksaan rt-PCR, satunya milik Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) yang ditempatkan di Laboratorium Penyakit Infeksi Unsyiah berada dilingkungan Fakultas Kedokteran Unsyiah, Kopelma Darussalam Kota Banda Aceh. Satu lagi milik Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kemenkes RI di Aceh yang berkantor di Lambaro Aceh Besar.

Pemeriksaan metode ini sangat efektif untuk mendeteksi seseorang terinfeksi virus Covid-19, keakuratan sensitivitasnya mencapai 98%. Walaupun begitu metode ini juga tidak bisa dipungkiri terbebas dari , maupun . Untuk mendapatkan hasil dari pemeriksaan ini membutuhkan waktu 2 hingga 3 hari. Dengan waktu yang sangat lama, ini menjadi problem tersendiri bagi pasien-pasien di fase terminal atau pasien yang tidak mungkin menunggu, untuk pasien seperti itu memungkinkan digunakan metode pemeriksaan Test Cepat Molekuler atau TCM.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun