[caption id="attachment_305255" align="alignnone" width="663" caption="Timnas U23 (sumber : www.artisbola.com)"][/caption] Setelah absen di Asian Games Beijing Tahun 2010 yang lalu, Timnas U23 tahun ini kembali berpartisipasi di Asian Games Incheon, Korea Selatan. Kepastian ini didapat setelah PSSI melalui Waketum La Nyalla Mattalitti bertemu dengan Ketua KOI Rita Subowo. Awalnya PSSI akan memberangkatkan Timnas U23 dengan biaya PSSI sendiri ke Asian Games mendatang karena KOI hanya memprioritaskan cabang yang berpotensi meraih medali yang dikirim ke Asian games mendatang. Namun, setelah lobi yang dilakukan Waketum PSSI La Nyalla Mattalitti kepada Ketua KOI kemaren akhirnya KOI mempertimbangkan untuk mengirim Timnas U23.
Patut kita apresiasiupaya yang dilakukan PSSI untuk memberangkatkan Timnas U23 ke Asian Games. Kalau mengikuti syarat yang ditentukan oleh KOI tentu akan sangat susah sepakbola kita berpartisipasi di Asian Games. Dalam sejarahnya, sepakbola kita hanya mampu mencapai hasil maksimal di Asian games Tokyo tahun 1958 pada saat dilatih legendaries Tony Pogacnik dengan meraih medali perunggu setelah mengalahkan India 4-1 dalam perebutan medali perunggu dan menempati posisi ke 4 pada Asian Games Manila Tahun 1954 setelah dikalahkan Burma (Myanmar) 5-4 dan di Asian Games Seoultahun 1986 juga menempati posisi ke 4 setelah dikalahkan Kuwait 5-0 dalam perebutan medali perunggu.
Sepakbola tentu berbeda dengan cabang olahraga lainnya, sepakbola mempunyai magnet tersendiri bagi sebagian besar rakyat Indonesia dan tentunya juga menjadi lahan bisnis yang rugi tentunya untuk tidak digarap. Sepakbola tidak bisa disamakan dengan olahraga lainnya, bisa lolos dari babak penyisihan group saja sudah merupakan prestasi besar bagi PSSI apalagi bisa meraih medali. Fanatisme tinggi supporter adalah salah satu daya tarik sponsor sepakbola nasaional, bahkan banyak pemain dunia yang pernah bertanding di Indonesia memberi pujian tinggi terhadap fanatisme dan militansi supporter sepakbola tanah air.
Prestasi sebagai runner up Islamic Solidarity Games (ISG) Palembang tahun 2013 kemaren dan dua kali Sea Games terakhir Timnas U23 kita mampu menjadi Runner Up meneguhkan bahwa sepakbola kita sudah berada di level atas untuk kawasan Asia tenggara. Tentu mereka butuh ruang untuk menguji posisi mereka ke level yang lebih tinggi. Asian Games yang bisa diikuti dengan gratis tanpa harus melalui babak kualifikasi rasanya memang pantas untuk Timnas U23 kita membuktikan bahwa mereka bukan hanya sekedar mampu berbicara di level Asia Tenggara. Apalagi PSSI menargetkan Timnas kita bukan hanya sekedar mampu bersaing di level Asia Tenggara namun sudah saatnya juga membuktikan bahwa mereka mampu bersaing di level Asia.
Sudah saatnya PSSI dari jauh-jauh hari mempersiapkan tim yang akan diberangkatkan ke Asian Games mendatang. Jangan karena persiapan yang singkat selalu dijadikan alasan atas kegagalan. Masih ada waktu 9 bulan untuk mempersiapkan tim yang tangguh.
Semoga tahun ini benar-benar menjadi puncak prestasi bagi Timnas kita di segala level. U19 di Piala Asia Myanmar, U23 di Asian Games Incheon, dan Timnas Senior di AFF Cup Vietnam-Singapore.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H