Mohon tunggu...
Akhmad Zukhri
Akhmad Zukhri Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Memuji yang layak dipuji, mengkritik yang layak dikritik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

PM Singapore Hapus SBY dari Akun Facebooknya

13 Februari 2014   15:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:51 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_311805" align="alignnone" width="663" caption="SBY dan Hsien Long, Pertemanan mereka berakhir di Facebook (sumber : www.viva.co.id)"][/caption]

Ketegangan hubungan RI-Singapore belum juga reda. Setelah sebelumnya pemerintah Singapore membatalkan undangan untuk Indonesia dalam Singapore Air Show 2014 dilanjutkan dengan larangan bagi KRI Usman Harun memasuki teritori Singapore dan terakhir diketahui PM Singapore memakai cara sendiri untuk menumpahkan amarahnya dengan menghapus SBY dari pertemanan mereka di jejaring social Facebook.

Sebagaimana diberitakan media setempat, Lee Hsien Long tidak hanya menghapus akun pertemanan mereka namun Lee disebut juga menghapus dan membersihkan semua tag-tag poto yang menunjukkan SBY dalam koleksi potonya.

Tindakan ini tentu tidak mencerminkan sikap seorang negarawan dari PM Singapore tersebut. Masalah hubungan bilateral malah diseret ke wilayah pribadi. Sikap ini semakin menambah panjang sikap tidak bersahabat negara mini tersebut dengan Indonesia.

Banyak kebijakan negara singa tersebut yang selama ini menyinggung perasaan Indonesia terutama setelah lengsernya Soeharto. Persahabatan mereka dengan Indonesia selalu dilandasi oleh sikap egoisme mereka. Perjanjian Ekstradisi sampai saat ini masih deadlock karena mereka meminta kompensasi yang tidak masuk akal bagi Indonesia. Padahal sebagai negara tetangga, harusnya Singapore lebih mengedepankan rasa pertemanan dibanding kepentingan lainnya.

Wibawa kita sebagai negara besar di rantau ASEAN seperti dilecehkan oleh kelakuan Singapore tersebut. Presiden kita pernah menjadi pemimpin paling disegani di ASEAN dulu, namun sekarang mereka memandang remeh presiden kita. PM Singapore tidak merasa penting untuk bersahabat dengan presiden kita. Singapore harus diberi pelajaran supaya mereka tidak selalu meremehkan bangsa kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun