[caption id="attachment_308758" align="aligncenter" width="403" caption="Patrich Wanggai bersama T-Team (www.vivanews.co.id)"][/caption]
Bergabungnya Irfan Bachdim ke klub J League menambah daftar pemain Indonesia yang bermain di luar Negara. Setelah sebelumnya Hamka Hamzah, Patrich Wanggai dan Andik Vermansyah dikontrak klub Malaysia Super League dan juga Arthur Irawan yang baru saja boyongan dari Espanyol ke Atletico Malagueno (Tim reserve dari Klub Malaga CF) di Liga Spanyol serta Gavin Kwan Adsit yang dikontrak klub amatir Jerman Niendorfer TSV. Kalau mau ditambah dengan pemain naturalisasi tentu semakin panjang daftar pemain kita yang merumput dinegara orang seperti Sergio Van Dijk di Sepahan (Iran), Stefano Lilipaly dan Johny van Beukering di Liga Belanda. Total ada 5 pemain asli Indonesia dan 3 pemain naturalisasi yang dikontrak klub asing. Belum termasuk 3 pemain yang dikontrak klub milik Bakrie yaitu Yandi Syofyan di Brisbane Roar, Zainal Haq dan Abdul Rahman Lestaluhu di CS Vise.
Perkembangan ini tentu sangat menggembirakan karena tahun-tahun sebelumnya masih sangat jarang pemain kita bisa dikontrak oleh klub luar negeri . Meningkatnya kualitas liga domestik akan sangat mempengaruhi kualitas pemain-pemain kita. Terbukti dengan kiprah pemain kita di Malaysia Super League yang sampai saat ini mampu memuaskan manajemen klub mereka masing-masing. Bukan hal yang mustahil untuk tahun depan makin banyak pemain kita yang bermain di Malaysia atau Negara lainnya.
Indonesia ibarat raksasa sepakbola yang baru bangun dari tidur panjangnya. Sepakbola kita akan menjadi raksasa yang akan berdiri sama tinggi dengan raksasa-raksasa sepakbola Asia. Kalau untuk level Asia Tenggara dengan kualitas pemain yang ada sepertinya kita bisa menguasai Asia Tenggara karena dibanding dengan Negara ASEAN lainnya pemain kita paling banyak dikontrak oleh klub asing. Itu artinya kualitas pemain kita sudah diakui oleh Negara lain. Pemain kita hanya perlu dipoles mental bermain dan fisik yang lebih prima untuk bermain lebih spartan.
Dengan semakin banyaknya pemain kita bermain di luar negeri tersebut tentu pada akhirnya dapat menghasilkan Timnas yang berkualitas sebagai output dari pembinaan sepakbola nasional. Semoga tahun ini Timnas U19, U23 dan Senior bisa membuktikan bahwa level sepakbola kita sudah bukan ASEAN lagi tapi sudah level Asia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H