Seberapa Keras Kepalakah Engkau, Corona?

Negara perlu menjadi garda terdepan untuk mengawal rakyatnya dalam jaminan kedamaian, ketenangan, kesejahteraan, keamanan, kenyamanan, serta kesehatan warganya. Rakyat tidak bisa dibiarkan mengurus dirinya sendiri. Mengurus hal --hal yang diluar dari kewajibannya sebagai penduduk dari sebuah Negara. 

Kebersamaan kita melawan absurditas merupakan satu dari kumpulan tarikan nafas manusia. Kita harus aktif terlibat dan menolak kepasrahan nihilistik yang menghindari aksi, meski belum tentu mencapai kemenangan yang absolut. 

Kita harus melawan penyakit, wabah, dan musuh yang tak kasat mata ini. Saat ini, sampai nanti. Hal terpenting bagi kita saat ini hanyalah mengoptimalkan upaya untuk saling menjaga. Melakukan apa yang bisa kita lakukan. Atau setidaknya mencegah untuk tidak jatuh lebih banyak korban lagi.

Hidup memang begitu absurd, namun langkah-langkah yang kita lakukan perlu menjadi amunisi konkret dalam menemukan kehidupan yang damai. Kehidupan yang bernilai,  atau paling tidak kita dapat menarik selimut keselamatan kembali. Hingga nanti, hingga tapal batas lain. 

Kita tidak bisa duduk bersantai menunggu covid 19 pergi dengan sendirinya. Seakan menantang tuhan untuk memulangkan makhluknya satu per satu. Kita perlu gagah, berdiri menghadap corona, mengepalkan tangan, dan berkata, Seberapa keras kepala kah engkau, Corona !