Mohon tunggu...
Rick Matthew
Rick Matthew Mohon Tunggu... -

...............

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pancasila Buddhist (Sila I)

4 Mei 2011   14:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:05 1495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Namo Buddhaya.

Salah satu ciri di Ajaran Buddha adalah penerapan sila dasar yang berjumlah lima, yang dikenal sebagai Pancasila. Urutan pertama adalah tentang usaha melatih diri menghindari pembunuhan mahluk hidup

Suatu tindakan dinyatakan sebagai pembunuhan jika memenuhi hal-hal berikut
1. Adanya mahluk hidup.
Definisi mahluk di Ajaran Buddha yaitu : mempunyai “nama-rupa”; nama berarti batin (roh dalam istilah awam), rupa berarti tubuh. Dengan demikian, lingkupannya mencakup manusia dan hewan. Tumbuhan & mahluk-mahluk bersel satu dianggap sebagai benda hidup.
2. Menyadari bahwa mahluk yang menjadi target masih dalam keadaan hidup
3. Adanya keinginan untuk membunuh
4. Usaha untuk membunuh
5. Hasil pembunuhan berupa matinya mahluk yang menjadi target tersebut.

Berkenaan dengan event pasca matinya Bin Laden, mari kita lihat sepak-terjang Bin Laden pada kegiatan terorisme dari kacamata Buddhis :

1. Adanya mahluk hidup.  (tentu saja, apalagi kalau bukan manusia)
2. Menyadari bahwa mahluk yang menjadi target masih dalam keadaan hidup  (tidak pernah 'kan Bin Laden menyerang kuburan ?)
3. Adanya keinginan untuk membunuh  (motif tindakan untuk mencapai tujuan teror)
4. Usaha untuk membunuh  (plot dan pelaksanaan pengeboman maupun penyerangan)
5. Hasil pembunuhan berupa matinya mahluk yang menjadi target tersebut  (silahkan hitung korban tewas oleh Bin Laden)

Sampai pada tahap ini, akan ada orang-orang yang mempertanyakanbalik :

bagaimana jika pembunuhan dilakukan karena pihak lawan yang melakukan provokasi dan penyerangan lebih dahulu ? Hal tidak menjadi alasan untuk membenarkan pembunuhan. Ada jalan lain yang lebih baik yang bisa ditempuh.
Ya sudah, tunggu mati saja saat diserang ?Silahkan kalau anda mau berbuat demikian. Tidak melakukan pembunuhan bukan berarti nunggu mati. Harus bisa mengambil solusi dengan batasan menghindari pembunuhan.

Perlu diingat bahwa sila dilaksanakan untuk latihan kemoralan dan meningkatkan kebijaksanaan bukan malah menambah kebodohan.

Lalu apa akibatnya jika hidup seseorang didominasi dengan pelanggaran sila pertama ini, seperti Bin Laden ?

Seorang pembunuh akan menanggung akibat perbuatannya buruknya berupa :
- Lahir kembali dalam keadaan cacat
- Berwajah dan perawakan tubuh yang jelek
- Berbadan lemah dan berpenyakitan
- Idiot, penakut dan senantiasa diselimuti perasan cemas
- Dibenci, dimusuhi orang serta tak berkawan
- Dipisahkan dengan orang yang disayangi, dicintai
- Berusia pendek atau terbunuh oleh berbagai sebab

Tidak lupa saya sampaikan petikan ayat berikut dari Dhammapada ayat 5 :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun