Mohon tunggu...
Zein Muchamad Masykur
Zein Muchamad Masykur Mohon Tunggu... Dosen - UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto

"Yang penting nulis, bukan nulis yang penting"

Selanjutnya

Tutup

Book

Mengungkap Kehancuran Alam: Resensi "The Sixth Extinction" oleh Elizabeth Kolbert

20 Agustus 2023   23:26 Diperbarui: 20 Agustus 2023   23:42 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah kita benar-benar menyadari dampak merusak yang kita ciptakan? "The Sixth Extinction" adalah petualangan menegangkan melintasi masa lalu dan masa kini, menggali kisah-kisah kehancuran yang terjadi akibat ulah manusia.

PENDAHULUAN

Dalam era modern ini, ketika manusia telah menjadi kekuatan dominan di planet ini, buku "The Sixth Extinction: An Unnatural History" oleh Elizabeth Kolbert berdiri sebagai cermin kebenaran tak terhindarkan. Dengan penuh keprihatinan dan bukti ilmiah yang tak terbantahkan, Kolbert memaparkan kehancuran alam yang mengguncang planet ini, menyebabkan kepunahan massal spesies-spesies yang telah hidup selama jutaan tahun.

Buku ini cocok bagi para pembaca yang peduli terhadap lingkungan dan ingin mendalami konsekuensi nyata dari aktivitas manusia terhadap kehidupan di Bumi. Melalui pendekatan ilmiah dan narasi yang mendalam, Elizabeth Kolbert menjelajahi bagaimana kegiatan manusia memicu gelombang kepunahan yang tak tertahankan.

Dengan penulisan yang kuat dan fakta-fakta yang diberikan dengan teliti, Kolbert membawa kita ke dalam dunia yang tidak bisa diabaikan lagi. Ia menghadirkan wawasan tentang bagaimana perubahan iklim, deforestasi, dan polusi telah menggeser keseimbangan alamiah planet ini. Buku ini tidak hanya mengupas masalah, tetapi juga menunjukkan urgensi untuk bertindak.

Melalui narasinya yang menggugah, Elizabeth Kolbert berhasil menggambarkan kedahsyatan kehancuran yang terjadi, tetapi juga memberi kita kesempatan untuk mengambil langkah-langkah berarti dalam memperbaiki kerusakan yang kita ciptakan. "The Sixth Extinction" adalah panggilan untuk memahami dan mengubah jejak kita di planet ini sebelum terlambat.

BIOGRAFI PENULIS

Elizabeth Kolbert lahir pada 14 Juni 1961 di New York City, Amerika Serikat. Ia adalah seorang jurnalis dan penulis terkenal yang dikenal karena karyanya yang berfokus pada isu lingkungan, sains, dan konservasi. Kolbert telah memainkan peran penting dalam mengedukasi masyarakat tentang dampak perubahan iklim dan kepunahan spesies.

Kolbert menempuh pendidikan di Universitas Yale, di mana ia meraih gelar sarjana dalam bidang Sastra Inggris. Setelah lulus, ia memulai karirnya di dunia jurnalisme dan menulis untuk berbagai media terkenal, termasuk majalah "The New Yorker." Tulisannya sering kali mendalami isu-isu lingkungan, sains alam, dan konsekuensi dari aktivitas manusia terhadap alam.

Salah satu prestasi paling menonjol dalam karirnya adalah bukunya yang sangat diakui, "The Sixth Extinction: An Unnatural History," yang diterbitkan pada tahun 2014. Buku ini tidak hanya meraih perhatian luas dari kalangan pembaca, tetapi juga mendapatkan berbagai penghargaan bergengsi, termasuk Penghargaan Pulitzer dalam kategori Nonfiksi Umum pada tahun 2015. Buku ini menggambarkan dampak perubahan iklim dan aktivitas manusia terhadap kepunahan spesies di Bumi.

Selain "The Sixth Extinction," Kolbert juga telah menulis artikel-artikel berpengaruh yang diterbitkan di berbagai media. Dia memiliki kemampuan untuk menggabungkan penulisan ilmiah yang mendalam dengan narasi yang menarik, membuat isu-isu kompleks seperti perubahan iklim dan kepunahan mudah dipahami oleh berbagai pembaca.

Elizabeth Kolbert memiliki pengaruh yang besar dalam meningkatkan kesadaran publik tentang isu lingkungan dan ekologi. Melalui tulisannya yang kuat, ia telah membantu membuka dialog penting tentang tanggung jawab kita sebagai manusia terhadap planet ini dan mengilhami tindakan positif untuk menjaga alam.

STRUKTUR PENULISAN

Buku "The Sixth Extinction: An Unnatural History" oleh Elizabeth Kolbert mengikuti struktur yang sistematis dan terorganisir untuk menyajikan analisis mendalam tentang kepunahan massal spesies di Bumi. Berikut adalah gambaran umum tentang struktur penulisan buku ini:

1. Pendahuluan:

Buku ini dimulai dengan pendahuluan yang kuat untuk menarik perhatian pembaca. Elizabeth Kolbert memperkenalkan konsep "The Sixth Extinction" (Kepunahan Keenam) dan menjelaskan mengapa periode kepunahan massal ini dianggap berbeda karena penyebabnya adalah aktivitas manusia.

2. Bagian-bagian Utama:

Buku ini terbagi menjadi beberapa bagian yang berfokus pada berbagai aspek dan studi kasus tentang kepunahan massal serta dampak aktivitas manusia. Kolbert mengambil pembaca dalam perjalanan melintasi waktu dan geografi untuk menjelaskan bagaimana spesies-spesies yang dulu hidup berlimpah kini menghadapi kepunahan.

a. Bab 1: The First Extinction: Bab ini meninjau kepunahan massal pertama, menggambarkan peristiwa kepunahan di masa lampau dan apa yang dapat kita pelajari dari fosil-fosil.

b. Bab 2: The Mastodon's Molars: Elizabeth Kolbert menjelajahi aspek perubahan iklim dan bagaimana itu mempengaruhi kehidupan di Bumi, termasuk kepunahan spesies-spesies tertentu.

c. Bab 3: The Original Penguin's Fan Club: Bagian ini membahas kepunahan spesies laut, terutama spesies-spesies laut seperti ikan dan koral, sebagai dampak dari perubahan suhu laut dan asam laut yang disebabkan oleh aktivitas manusia.

d. Bab 4: The Day of the Shovel: Kolbert menggali dampak deforestasi dan perubahan lahan terhadap ekosistem dan spesies, terutama di habitat hutan hujan.

e. Bab 5: Welcome to the Anthropocene: Bab ini menyajikan argumentasi mengapa kita harus memasuki era baru yang disebut "Anthropocene," di mana manusia menjadi agen utama perubahan ekologis di planet ini.

3. Kesimpulan:

Buku ini diakhiri dengan kesimpulan yang memberikan gambaran holistik tentang bagaimana aktivitas manusia telah mengubah dunia secara drastis, mengancam keberlanjutan spesies-spesies dan ekosistem di Bumi.

Struktur penulisan ini membantu pembaca untuk mengikuti perkembangan argumen dan analisis dengan jelas. Dalam setiap bagian, Kolbert menggabungkan wawasan ilmiah yang mendalam dengan narasi yang kuat, memungkinkan pembaca untuk merasakan urgensi isu yang dibahas dalam buku ini.

POIN-POIN PENTING

"The Sixth Extinction: An Unnatural History" oleh Elizabeth Kolbert membahas beberapa poin penting terkait kepunahan massal spesies di Bumi dan peran manusia dalam proses ini. Berikut adalah beberapa poin penting yang diangkat dalam buku ini:

1. Kepunahan Massal Berulang:

Buku ini menggambarkan bahwa sepanjang sejarah Bumi, terdapat lima peristiwa kepunahan massal yang telah menghancurkan banyak spesies. Elizabeth Kolbert menyoroti bagaimana gejala kepunahan keenam (The Sixth Extinction) sedang berlangsung, dengan penyebab utamanya adalah aktivitas manusia.

2. Peran Manusia dalam Kepunahan:

Buku ini secara kritis menganalisis dampak aktivitas manusia terhadap ekosistem global. Kolbert mengungkap bagaimana perubahan iklim yang disebabkan oleh pelepasan gas rumah kaca, polusi, deforestasi, dan perubahan lahan telah mengganggu keseimbangan ekologis dan mengancam kelangsungan hidup berbagai spesies.

3. Perubahan Iklim dan Kelautan:

Buku ini menyoroti perubahan suhu laut dan asam laut yang dihasilkan dari pelepasan karbon dioksida ke atmosfer. Hal ini berdampak negatif pada organisme laut seperti koral dan ikan, yang mengarah pada kepunahan spesies laut yang krusial bagi rantai makanan laut.

4. Deforestasi dan Perubahan Habitat:

Penulis membahas bagaimana aktivitas manusia seperti deforestasi dan perubahan penggunaan lahan telah menghancurkan habitat alami spesies-spesies tertentu. Misalnya, hutan hujan yang berlimpah menjadi langka akibat penebangan liar, mengancam beragam spesies yang tinggal di sana.

5. Pengaruh Perburuan dan Perdagangan:

Buku ini mengupas peran perburuan berlebihan dan perdagangan ilegal dalam kepunahan spesies, terutama hewan-hewan yang dilindungi. Praktik-praktik ini mempercepat kepunahan populasi tertentu, seperti badak hitam dan gajah.

6. Era Anthropocene:

Elizabeth Kolbert menggambarkan konsep "Anthropocene," sebuah era baru di mana manusia menjadi kekuatan dominan yang merubah ekologi planet. Buku ini menekankan bahwa kita harus mengakui dampak besar yang kita miliki terhadap dunia alami dan mengambil tindakan untuk mengatasi masalah ini.

7. Perlunya Kesadaran dan Aksi:

Buku ini memperingatkan tentang bahayanya jika kita tidak segera mengubah perilaku kita terhadap lingkungan. Elizabeth Kolbert mendorong pembaca untuk lebih sadar, mendidik diri sendiri, dan mengambil tindakan kolektif untuk mengurangi dampak negatif terhadap kehidupan di Bumi.

Poin-poin penting ini mengilustrasikan pentingnya buku ini dalam menyampaikan pesan tentang urgensi kepunahan massal yang sedang berlangsung dan peran manusia dalam mengatasinya. Buku ini mendorong kita untuk berpikir kritis tentang hubungan kita dengan alam dan memberikan dorongan untuk melindungi keragaman hayati planet ini.

PENUTUP

Dalam dunia yang semakin terhubung, kita tidak bisa lagi mengabaikan dampak kita terhadap kehidupan di Bumi. Buku ini menawarkan perspektif yang memprovokasi, mengingatkan kita bahwa kita bukanlah pengamat pasif, tetapi bagian integral dari ekosistem yang rapuh. "The Sixth Extinction: An Unnatural History" adalah panggilan peradaban untuk merenung, beraksi, dan merestorasi keseimbangan yang sudah lama terganggu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun