Mohon tunggu...
Ziyat Satir
Ziyat Satir Mohon Tunggu... Mahasiswa - Tholibul Ilmi

فَكُلُّ مَنْ بِغَيْرِ عِلْمٍ يَعْمَلُ، أَعْمَالُهُ مَرْدُودَةٌ لَا تُقْبَلُ

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Menurut Pandangan Islam (Imam Al-Ghazali)

12 Desember 2022   12:10 Diperbarui: 12 Desember 2022   16:30 1016
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Berbicara mengenai pendidikan, maka tidak seharusnya meninggalkan tokoh muslim yang satu ini, yaitu Imam Al-Ghazali. Ia merupakan seorang ulama besar dan sekaligus ahli pendidikan. Praktik pendidikan maupun konsep pendidikannya telah banyak dimanfaatkan oleh para paedagog sampai saat ini. Baik ilmuan Barat maupun Timur semua mengenal Imam Al-Ghazali. Ketenaran Imam Al-Ghazali bukan tanpa alasan. Kehadirannya banyak memberikan khazanah bagi kehidupan manusia. Imam Al-Ghazali dikenal sebagai ilmuwan yang konsekuen, kedalaman dan keluasan ilmunya tidak membuatnya congkak dan sombong apalagi gegabah bertindak. Setumpuk kelebihan yang ia miliki justru mengilhami pribadinya semakin "tawadhu" dan "taqarrub" pada Tuhan penguasa alam yang maha mengetahui dalam segala hal.

Menurut Imam Al-Ghazali, pendidikan dalam prosesnya haruslah mengarah kepada pendekatan diri kepada Allah dan kesempurnaan insani, mengarahkan manusia untuk mencapai tujuan hidupnya yaitu kebahagiaan di dunia dan akhirat. Sehingga tujuan pendidikan dirumuskan sebagai pendekatan diri kepada Allah, yaitu untuk membentuk manusia yang soleh, yang mampu melaksanakan kewajiban-kewajibannya kepada Allah dan kewajiban-kewajibannya kepada manusia sebagai hambaNya.

Imam Al-Ghazali membagi tujuan pendidikan menjadi dua, yaitu, tujuan Jangka Panjang dan tujuan jangka pendek. Tujuan pendidikan jangka panjang ialah pendekatan diri kepada Allah. Pendidikan dalam prosesnya harus mengarahkan manusia menuju pengenalan, kemudian pendekatan diri kepada Tuhan pencipta alam. Adapun tujuan pendidikan jangka pendek ialah diraihnya profesi manusia sesuai dengan bakat dan kemampuannya.

Konsep pendidikan Imam Al-Ghazali dari sisi pendidik, menekankan bahwa seorang pendidik itu jangan mengharapkan upahnya akan tetapi kemanfaatan ilmunya pada muridnya. Hal ini bukan berarti seorang pendidik tidak memerlukan materi, namun di sini dapat diartikan bahwa materi yang dihasilkan oleh pendidik tersebut adalah buah dari keikhlasannya dalam menyampaikan ilmunya. Sehingga jikalau saat ini ditemukan banyak pendidik yang menikmati kemewahannya, bisa berarti mereka telah sampai pada tingkat keikhlasan yang tinggi. Kemudian dilihat juga dari aspek peserta didiknya, Imam Al-Ghazali menghendaki seorang peserta didik yang menjaga perilakunya terhadap guru atau pendidiknya, serta terhadap temannya.

Dari kajian sederhana ini, dapat saya simpulkan bahwa Imam Al-Ghazali merupakan seorang pemikir yang luar biasa. Ia telah menghasilkan konsep pendidikan yang berorientasi pada kebahagiaan manusia, baik di dunia maupun di akhirat. Ia mempunyai kecenderungan religius sofistis yang lebih mementingkan ilmu-ilmu agama, tetapi juga tidak serta merta meninggalkan ilmu-ilmu non agama yang berkontribusi untuk kemaslahatan manusia pada umumnya. Pemikirannya tersebut masih relevan untuk pendidikan Islam saat ini, dan seharusnya dapat dipergunakan secara maksimal. Imam Al-Ghazali tidak semata-mata menempatkan pendidikannya berpusat hanya pada ilmu dunia saja akan tetapi berkesinambungan dengan ilmu akhirat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun