[caption id="attachment_128337" align="aligncenter" width="285" caption="SBY dalam salah satu acara demokrat (gambar/google)"][/caption] Rapat kabinet hari ini (11/08) yang ditujukan untuk membahas persoalan ekonomi dunia dan pengelolaan ibadah haji disempatkan oleh Presiden SBY menanggapi tertangkapnya Nazarudin. SBY mengucapkan apresiasi atas kinerja kepolisian, KPK, BIN dan jajaran kementerian lainnya yang telah membantu dan bekerjasama sehingga tertangkaplah mahluk bernama Nazarudin. Dalam pidato yang saya kutip dari video streaming Metro TV mengutarakan pandangannya atas kasus Nazarudin, beberapa point yang perlu kita catat dan cermati bersama adalah: Satu, Presiden SBY mengaku sudah seharusnya Nazarudin dipulangkan secepat mungkin untuk diproses secara hukum. Jangan sampai praduka beredar macam-macam di negeri ini tanpa landasan hukum. Rakyat juga dianggap lelah dengan ketidakpastian yang selama ini bermuara dari proses penegakan hukum, begitu juga dengan pelarian Nazarudin selama ini. Dua, SBY berpesan agar Nazarudin bisa dipulangkan dengan selamat tanpa kurang satu apapun, "pulangkan secara save" kata Pak SBY dengan penegasan bahasa Inggrisnya. Konteks lebih luasnya, jangan sampai Nazar transit dan kesasar di Singapura sehingga tidak bisa pulang ke Indonesia atau Nazar di-Munirkan seperti wacana yang mulai mengemuka di publik. Tiga, SBY menyadari penangkapan Nazar menjadi bukti bahwa para koruptor bisa ditangkap dimanapun mereka berada dengan kerjasama para pihak, dan tentu saja kemauan aparat dibawah komando presiden. Sehingga SBY berpesan agara para koruptor yang masih diluar sana dikejar seperti mengejar Nazar--ternyata Pak SBY baru sadar bisa kejar maling uang rakyat!. Setidaknya itu tiga point yang bisa saya catat dan cermati dari pidato Pak SBY kali ini. Ketika Pak SBY mengatakan kalimat "rakyat lelah" aura memelas dari wajah pak SBY terlihat dan tentu saja sadar kamera, seolah ingin mengatakan wahai Nazarudin pulanglah nak, disini kami pusing dan lelah menunggumu, tentu anda masih ingat ketika awal mula Pak SBY minta Nazar pulang? Ketika menggunakan kata "lelah" bisa bermakna ganda, bisa  diartikan SBY memang lelah mengurus Nazarudin yang mengobok-obok citra SBY hingga membuat rating Pak SBY menurun tajam kalah jauh dibanding rating Sule OVJ dkk, termasuk citra partai, dan citra kepemimpinannya. SBY tidak habis pikir Nazarudin dari BBM-nya bisa membuat panik seluruh isi negeri ini, tak ketinggalan Pak SBY tak kalah panik dengan menggelar rapat-rapat khusus untuk memantau Nazar. Bisa juga diartikan SBY memang menyadari kelelahan rakyatnya yang tengah memeras keringat di kampung-kampung, di sawah-sawah, di pantai untuk mengurus nasib mereka dan beban lelahnya mereka harus ditambah oleh ulah para koruptor yang menjarah hak hidup mereka. Rakyat Indonesia di berbagai penjuru tentu sangat berharap mendengar berita baik dari Jakarta, bukan melulu mengurus Nazarudin. Siapa sebenarnya yang memelihara Nazarudin sehingga menjadi koruptor sebesar itu? Sudah tidak cukupkah penderitaan yang ditimpakan para koruptor atas rakyat Indonesia? [caption id="attachment_128338" align="aligncenter" width="215" caption="SBY ketika tengah lelah (gambar/suaramerdeka)"][/caption] Postingan Sebeumnya, silahkan dilanjutkan baca jika  dianggap relevan: Terima Kasih Polisi Kolombia Atas Penangkapan Nazarudin! Ani Yudhoyono Bukan Tandingan Sri Mulyani, Bursa Capres 2014 Bersahabat Dengan Maag Kala Ramadhan Demokrat Ditinggal, Partai SRI Dilirik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H