Mohon tunggu...
M Sya'roni Rofii
M Sya'roni Rofii Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

M Sya'roni Rofii, alumnus perguruan tinggi negeri di Jogja. Lanjut berkelana di Istanbul. Mencatat kegelisahan (kadang) menjadi aktifitasnya. Chelsea FC sebagian dari warnanya. Dan, kadang berkicau via @ronirofii. Founder indopagi.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Polisi Gorontalo Berjoget, Tidak Masalah

5 April 2011   10:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:06 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_100215" align="aligncenter" width="568" caption="Goyangan india sang prajurit (gambar/kompas)"][/caption] Melihat video kocak seorang polisi di Gorontalo yang tersebar melalui youtobe membuat heboh sejumlah kalangan. Riuh rendah facebooker dan tweeps membuat berita ini kian membesar. Saya sendiri mengetahui video ini saat seorang teman melalui wall facebook menyebarkan, sembari menyelipkan komentar tawa hahahihi atas video itu. Sedikit menggambarkan, video berdurasi sekitar enam menit itu memperlihatkan seorang polisi yang kemudian dikenal bernama Briptnu Norman Kamaru bertugas di daerah Gorontalo merekam diri dengan menggunakan kamera handphone diiringi sebuah lagu yang aduhai lucunya. Lagu India! Si Polisi begitu percaya dirinya disamping rekan yang tengah berjaga menyanyikan lagu yang kedengarannya, "cayya, cayya," sembari menggerakkan tubuh, mengikuti irama musik lip sinc. Si polisi begitu hapal lagu India, sejak dari awal hingga akhir. Tak lupa hembusan asap rokok memperlihatkan suasana santai di kantor jaga itu. Video youtobe memang selalu membuahkan pro-kontra bagi siapa saja yang melihatnya, termasuk video kali ini. Namun, jika video sang polisi direspon berlebihan oleh atasannya tentu sangat tidak kita anjurkan karena bukan pelanggaran berat, tidak mencederai siapapun--sangat berbeda pelanggaran yang dilakukan adalah membocorkan dokumen kepolisian yang bersifat rahasia, seperti dilakukan sejumlah tentara AS kepada wikileaks. Anggap saja video tersebut sekedar untuk meregang otot syaraf ditengah panggilan tugas sebagai penegak hukum tingkat Polres. Jika ada upaya memberikan sanksi berlebihan (sekali lagi) tentu sangat tidak kita anjurkan. Jangan merespon video ini berlebihan karena berpotensi mengalihkan konsentrasi tugas kepolisian yang kian banyak. Sebab, polisi juga manusia, punya selera musik dan hobi sendiri. Termasuk menggandrungi musik India. Salam Kompasiana! Postingan sebelumnya: Menyelamatkan Mimpi-Mimpi Generasi Perbatasan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun