Mohon tunggu...
M Sya'roni Rofii
M Sya'roni Rofii Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

M Sya'roni Rofii, alumnus perguruan tinggi negeri di Jogja. Lanjut berkelana di Istanbul. Mencatat kegelisahan (kadang) menjadi aktifitasnya. Chelsea FC sebagian dari warnanya. Dan, kadang berkicau via @ronirofii. Founder indopagi.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

10 Tahun Mencerdaskan Negeri

28 November 2010   00:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:14 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1290905087225529875

[caption id="attachment_77418" align="aligncenter" width="550" caption="Suasana saat metro tv menyambut logo baru (photo/metro tv)"][/caption] Setelah sepuluh tahun lalu mengudara di tanah air dengan slogan news channel-nya  Metro TV minggu ini merayakan ulang tahunnya yang kesepuluh.  Kehadiran Metro TV sepuluh tahun lalu cukup penting bagi negeri ini, sebab saat-saat itu merupakan saat awal demokrasi mulai mekar. Tumbuh pesat meninggalkan tradisi lama dalam wadah televisi milik pemerintah, ya TVRI sebelum itu adalah satu-satunya stasiun tv yang menyajikan berita dan dapat menjangkau Sabang sampai Merauke. Setiap orang dari kelas ekonomi manapun dapat mengakses TVRI, sebab di luar Jawa untuk mendapat sinyal stasiun tv swasta membutuhkan perangkat bantuan, parabola misalnya. Maka, pesan apapun yang ingin disampaikan pemerintah lewat TVRI pasti sampai di daerah--tidak penting pesan itu objektif atau hanya memuji sosok tertentu yang tengah berkuasa. Sekarang, kebalikan dari semua itu, pemerintah kini tidak lagi bisa menutup diri, memesan berita agar citra positif terus terjaga dan jabatan bisa berlama-lama. Tidak bisa, sebab media telah berkembang pesat. Menyajikan berbagai sudut pandang tentang negara, pengelola negara, pejabat negara. Entah sisi baik ataupun sisi buruk. Pemerintah terus dipantau dan dinilai oleh rakyatnya karena ada banyak informasi yang tersaji. Kembali ke Metro Tv, kehadirannya sangat membantu menyampaikan pesan-pesan kemajuan. Stasiun ini dengan program-programnya yang edukatif telah memberi inspirasi pada banyak orang tentang bagaimana pemerintah seharusnya bekerja, bagaimana kerja ideal di belahan dunia lain, termasuk menyuarakan Indonesia kepada dunia dengan program berbahasa asing. Program Metro yang hingga hari ini sangat berkesan pada saya adalah Editorial, saya masih ingat ketika duduk di bangku sekolah mendengar kritik keras Editorial terkait isu-isu nasional. Dengan suara khas, Editorial sepertinya menebarkan kharisma tersendiri. Memberikan pandangan dan alternatif-alternatif pilihan. Kita marah pada porsinya. Jengkel sesuai porsi. Kritik pada tempatnya. Itu yang saya salutkan dari Editorial dulu hingga kini. Program yang sangat mengena dihati di antaranya: Kick Andy, Editorial, Todays Dialogue, Mata Najwa, Mario Teguh GW, Face 2 Face, e-life style,  Sentilan Sentilun, Republik Mimpi, Eagle Awards, Indonesia Now, dsb. Termasuk program-program lain yang secara periodik disesuaikan dengan tren. Dan, boleh jadi Metro adalah pencipta tren dalam banyak hal bidang industri penyiaran. Saat bencana datang, stasiun ini juga termasuk satu diantara banyak media di tanah air yang membuka diri sebagai penyalur yang transparan bantuan pemirsa di seluruh negeri. Termasuk mengelola bantuan tersebut dalam yayasan yang memiliki program jangka panjang, selain bantuan darurat, mendirikan sekolah, rumah sakit, dan fasilitas publik lainnya. Dan, semakin terbiasa menghadapi bencana. Akhir kata, semoga ulang tahun kesepuluh Metro TV "10 years for nations" dapat terus menginspirasi, mengedukasi dan mengawal perubahan negeri ke arah yang lebih baik. Tak dapat dipungkiri kemampuan media menjangkau seluruh pulau menjadi nilai lebih untuk mentransformasikan nilai-nilai kebaikan untuk menjadikan negeri ini semakin "sehat dan bergizi". Selamat Ulang Tahun! Salam Kompasiana M Sya'roni Rofii, penikmat media Catatan: tulisan ini hanya apresiasi saja dari saya bagi metro tv yang ultah dan media lain yang memiliki misi memajukan Indonesia, saya dapat souvenir dan kaos kick andy dua tahun lalu tidak mempengaruhi tulisan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun