Seorang ilmuan Yunani bernama Demokritos berpikir tentang benda terkecil di dunia pada tahun 400 SM. Dia percaya bahwa jika sebuah benda dipecah sampai tidak dapat lagi dipecah, bagian terkecil pasti ada dalam materi yang tidak dapat dibagi lagi. Ia kemudian menamainya "atomos", yang kemudian dikenal sebagai "atom" dan tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar "dzarrah" di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak lebih besar (pula) dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauhful Mahfudz). (QS: 10: Yunus: 61).
Seperti yang disebutkan sebelumnya, dzarah adalah bentuk benda yang paling kecil, seperti halnya atom merupakan benda yang sangat kecil sehingga tak kasat mata, tetapi tetap ada dan bermanfaat.
Al Quran merupakan sumber hukum utama umat Islam, yang dijadikan sebagai pedoman dan petunjuk dalam menjalani kehidupan di dunia dan akhirat, telah menjelaskan nuklir sebagai kekuatan yang sangat hebat. Sebagaimana yang difirmankan Allah Swt dalam Al Quran pada surat Al Hadid ayat 25:"Telah Allah turunkan logam, yang padanya terdapat kekuatan yang dahsyat dan dapat dimanfaatkan untuk kemaslahatan manusia." (QS Al Hadid:25)
Sesungguhnya, ayat tersebut dengan dua isyarat secara tersirat menjelaskan keberadaan nuklir di mata Sang Pemilik Jagat Raya. Isyarat pertama adalah bahwa kata "logam" dalam terjemahan Al Hadiid bukanlah "besi"; jika diterjemahkan dengan kata "besi", itu tidak akan menunjukkan apa pun yang bersifat logam karena besi adalah salah satu unsur dalam ilmu kimia dan merupakan jenis logam. Contoh simbol untuk besi dan beberapa unsur logam lainnya adalah besi (Fe), Nikel (Ni), Kobal (Co), Emas (Au), Seng (Zn), Uranium (U), dan Thorium (Th).
Selanjutnya, isyarat kedua, kekuatan dahsyat (energi atau kekuatan), dapat berfungsi dalam dua bentuk : energi positif dan negatif. Bagaimana manusia sebagai khalifah (pemimpin) menerapkan kedua bentuk ini dalam kehidupan. Salah menerapkannya akan memiliki efek negatif, tetapi menerapkannya dengan benar akan memiliki efek positif. Uranium adalah salah satu logam dengan energi positif dan negatif yang dapat digunakan dalam berbagai industri, seperti ketenagalistrikan, medis, pertambangan, pertanian, peternakan, dan kemeliteran. Uranium digunakan sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).
Dua isyarat tersebut menunjukkan dengan jelas bahwa energi nuklir diberikan Allah Swt untuk kemaslahatan dan kesejahteraan umat manusia. Oleh karena itu, sebagaimana difirmankan dalam Al Qur'an, Allah mendorong umat manusia untuk mengembangkan dan memanfaatkan energi nuklir sebagai sumber kekuatan. abadi karena nuklir merupakan kekuatan abadi Allah SWT, baik di dunia maupun di akhirat.
Apa itu Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir?
Pembangkit listrik tenaga nuklir juga dikenal sebagai PLTN, adalah pembangkit daya termal yang menghasilkan panas dari satu atau lebih reaktor nuklir. Prinsip kerjanya mirip dengan Pembangkilt Listrik Tenaga Uap (PLTU), yang menggunakan uap bertekanan tinggi untuk memutar turbin. Putaran turbin ini diubah menjadi energi listrik. Sumber panas yang digunakan oleh PLTN adalah uranium.
Reaktor nuklir digunakan sebagai ruang pembakaran bahan bakar untuk PLTN. Reaktor nuklir menghasilkan banyak panas dari pemisahan inti uranium atau plutonium sebagai bahan bakar. Panas yang dihasilkan dari pemisahan inti diubah menjadi uap panas bertekanan tinggi. Turbin digerakkan oleh uap panas ini, yang kemudian memutar generator untuk menghasilkan listrik, yang kemudian diteruskan ke jaringan transmisi.
Manfaat Energi Nuklir Dalam Berbagai Bidang
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir atau PLTN juga dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang di kehidupan manusia yaitu :
- Bidang Pangan/Pertanian
- Bidang Kesehatan
- Bidang Industri
