Review Film "Coda" (2021)

Dimulai dengan Ruby Rossi, film yang menceritakan keluarga Rossi dengan keterbatasan tunarungunya. dari keluarga yang sederhana rossi salah satu yang bisa mendengar. Dari kecil Ruby dibesarkan oleh orang tuanya yang dalam keadaan tunarungu. Hinnga saat memasuki umur remaja, Ruby memiliki bakat dalam bernyanyi, akan tetapi cita citanya pun goyah saat dilema harus memilih untuk bernyanyi atau membantu usaha keluarga bisnis penangkapan ikan.

Rossi yang harus bertekad untuk meraih cita citanya harus melewati beberapa emosional scene film ini, mulai dari tidak ada support dari keluarganya hingga melakukan disiplin dalam latihan bernyayi bersama gurunya. Sepanjang film cerita tersebut, saya pribadi berkaca kaca saat ruby dan frank berdebat dan tau jika ruby mempunyai potensi yang berbakat serta cita cita yang ingin diraih.

CODA singkatan dari child of deaf adults (anak dari orang tua tunarungu). Film ini diperankan oleh tiga aktor tunarungu,  Marlee Matlin dan Troy Kotsur. Film yang sangat simpel dilihat banyak kalangan ini sangat mudah dicerna, ditambah lagi kemenarikan film ini, penonton bisa memperhatikan gaya masing masing karakter film tersebut dan emosional dari pemain karakter masing masing pun menjiwai tanpa harus berkata. berkat kemmapuan spesial gerak serta drama yang diperankan masing masing peran menjiwai dalam film tersebut.