Mohon tunggu...
Ziyad Alena
Ziyad Alena Mohon Tunggu... Buruh - Mahasusah

Menyukai laut, gunung, buku dan perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mungkin Saja

26 Juni 2024   21:33 Diperbarui: 26 Juni 2024   22:00 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sayang, youtube dan tiktok 

tidak menyediakan tutorialnya.

Malam ini rintik mengguyur

dengan gigil yang hampir saja merontokan badan

angin laksana peluru menghantam kulit, merobek pori-pori.

Saya tak tahu 

kekuatan apa yang memotivasi kawan-kawanku itu

berdiri di trotoar jalan

memeluk kardus bergambar korban banjir bandang.

Kami tak sedang menjual mereka

juga tidak mengambisikan eksistensi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun