manusia bepindah dari satu periode sosial ke periode sosial yang lain? Dengan kata lain, apa yang menyebabkan kehidupan manusia mengalami kemajuan, sementara kehidupan binatang tidak? Bagaimana mekanisme kemajuan ini? Dalam hal ini, para filsuf sejarah biasanya mengemukakan pertanyaan. Mereka bertanya apakah kehidupan sosial manusia memang mengalami kemajuan dalam sejarah, dan jika ya, bagaimana kriterianya agar kita dapat mengukur dan meyakininya? Sebagian sosiolog' ragu bahwa perubahan yang terjadi bisa disebut kemajuan atau evolusi. Sebagian sosiolog lainnya berpendapat bahwa sejarah bergerak melingkar. Menurut mereka, sejarah bergerak dari satu titik dan setelah melewati beberapa tahap sampai lagi pada titik yang sama, kemudian sekali lagi mulai bergerak dengan cara seperti sebelumnya. Misalnya, sistem suku ditata oleh suku pengembara yang mempunyai kemauan dan keberanian. Pemerintahan suku melahirkan Aristokrasi. Perbuatan diktatorial pemerintah Aristokrasi berpuncak pada revolusi umum dan berdirinya demokrasi. Kemudian kekisruhan yang terjadi akibat terlalu banyaknya kebebasan yang diberikan oleh pemerintah demokratis sekali lagi melahirkan despotisme bersemangatkan suku.
Mengapa perkembangan semacam ini tidak terjadi pada kehidupan sosial binatang? Faktor mendasar mana yang menyebabkanTeori serba Tuhan
Menurut teori serba tuhan ini, apa  yang terjadi di bumi merupakan urusan langit yang turun ke bumi seturut dengan kebijaksanaan tinggi Tuhan. Seluruh perubahan sejarah dan perkembangannya merupakan manifestasi kehendak dan kebijaksanaan-Nya. Karena itu, kehendak Tuhan yang mendorong kemajuan sejarah dan yang menjelmakan perubahan sejarah. Sejarah merupakan skenario kehendak Tuhan. Bishop Bossuet, seorang sejarawan. terkenal dan Tutor Louis-XV, mendukung teori ini. Teori-teori ini biasanya dikupas dalam buku-buku Filsafat Sejarah dalam kaitannya dengan sebab-sebab yang menggerakkan sejarah.
Dari perspektif kami, tidak satu pun dari teori-teori ini yang merepresentasikan posisi yang benar dan semuanya merupakan hasil dari kekacauan. Kami akan pelajari sebab-sebab yang menggerakkan sejarah, sekalipun teori-teori ini secara umum tidak relevan dengan keinginan kami. Misalnya, teori Ras tidak lebih dari teori Sosiologi. Teori ini baru relevan apabila pertanyaannya, apakah beragamnya ras manusia yang berbeda- beda itu mempunyai atau tidak mempunyai beberapa kecakapan turunan, dan apakah seluruh ras itu sama tingkat intelektualnya atau tidak? Jika sama, itu artinya seluruh ras sama-sama berperan dalam gerakan sejarah atau setidak-tidaknya secara teoretis dapat
(menggerakan sejarah). Jika tidak sama, itu artinya sebagian ras saja yang bisa berperan dalam proses kemajuan sejarah. Sejauh ini, rumusan teori ini sudah pas sekalipun tidak mengatasi misteri Filsafat Sejarah. Misalkan saja, kita akui bahwa seluruh perkembangan sejarah terjadi karena ras tertentu, tetapi masih saja ada problem yang tidak terpecahkan karena kita masih belum tahu mengapa kehidupan manusia atau kehidupan ras manusia
tertentu berkembang, sementara kehidupan binatang tetap ajek. Masalah apakah faktor kemajuan adalah meliputi satu ras atau semua ras, tidak mengatasi misteri gerakan sejarah.
Begitu pula dengan teori Geografi. Teori ini ada manfaatnya dan berkaitan dengan masalah muhim sosiologi. Teori ini menunjukkan bahwa lingkungan berperan efektif dalam pertumbuhan mental, intelektual, temperamental,serta fisik manusia. Sebagian lingkungan menjadikan manusia tetap berada di dalam, atau mendekati batas-batas binatang, sebagian lagi menjadikan manusia jauh, serta berbeda dari binatang. Menurut teori ini, sejarah hanya bergerak di kalangan penduduk daerah- daerah tertentu. Di daerah-daerah lain, sejarah bersifat ajek dan monoton. Namun, persoalan utamanya masih saja tetap tidak diketahui. Misalnya, lebah madu dan binatang lain yang senang hidup
berkelompok tidak ada gerakan sejarahnya sekalipun di daerah-daerah yang kondusif untuk pertumbuhan mental. Lantas apa sebenarnya penyebab perbedaan antara dua jenis makhluk hidup ini, yang satu jenis tetap ajek, sementara jenis yang lain bergerak dari satu tahap ke tahap lain?
Teori Peran Besar Intelektual ( Theory of Intellenctual Giants)
Menurut teori ini, seluruh perkembangan sejarah, baik itu ilmu pengetahuan, politik, ekonomi, teknik atau moral terjadi karena orang-orang yang luar biasa cerdas. Dalam hal ini, manusia berbeda dengan makhluk lainnya. Spesies lain secara biologis hampir sama kecakapannya. Setidak-tidaknya tidak ada perbedaan yang menonjol. Sebaliknya, kecakapan di antara manusia sering terlihat sangat berbeda-beda. Orang-orang jenius ada di setiap masyarakat. Karena orang-orang jenius ini mempunyai akal, cita rasa, kemauan, atau prakarsa yang luar biasa, maka mereka inilah yang memunculkan kemajuan ilmu pengetahuan, teknik, moral, politik, atau militer. Menurut teori ini, kebanyakan manusia tidak memiliki prakarsa dan kreativitas. Mereka hanya ikut dan menjadi konsumen gagasan serta produk industri belaka.
Sesungguhnya secara relatif, dalam setiap masyarakat senantiasa ada minoritas yang pikirannya kreatif. Kelompok minoritas ini mempunyai prakarsa, pikiran-pikirannya orisinal, dan berada di depan yang lainnya. Kelompok minoritas inilah yang membawa kemajuan sejarah dan membawa sejarah ke tahap baru. Filsuf Inggris ternama, Thomas Carlyle, percaya bahwa sejarah dibangun oleh individu-individu cemerlang. Dalam bukunya, On Heroes, Hero-Worship, and The Heroic in History, dia menyebutkan seperti berikut ini mengenai Nabi Muhammad Saw.: