Budidaya maggot ini merupakan salah satu program yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Binawan untuk menangani masalah sampah yang terjadi di salah satu desa saat mengikuti PPK ormawa di kota Cianjur, Jawa Barat.
Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) adalah program penguatan kapasitas ormawa melalui serangkaian proses pembinaan ormawa oleh Perguruan Tinggi yang diimplementasikan dalam program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat. Melalui program ini, Perguruan Tinggi berkesempatan untuk dapat meningkatkan kualitas Ormawa dan sekaligus menumbuhkembangkan soft skills dan kompetensi mahasiswa seperti kemampuan berorganisasi, penguatan karakter Pancasila, bela negara, cinta tanah air, dan kebangsaan, kepemimpinan, dan bekerja sama (teamwork).
PPK Ormawa merupakan salah satu implementasi dari kebijakan Kemendikbudristek sebab mahasiswa dapat berlatih menjadi pemimpin transformasional dalam menyelesaikan berbagai permasalahan di masyarakat.
Maggot merupakan larva dari spesies lalat black Soldier fly (BSF) sehingga sering disebut dengan belatung BSF. Lalat BSF sendiri memiliki nama latin Hermetia illucens. Bentuknya mirip ulat, ukuran larva dewasa 15-22 mm, dan warna beech coklat. Siklus hidup lalat BSF kurang lebih 40-43 hari. Larva/belatung BSF hidup selama 14 hingga 18 hari sebelum bermetamorfosis menjadi pupa dan dewasa.
Berbeda dengan jenis lalat lain seperti lalat rumah dan lalat hijau yang dianggap patogen, lalat BSF mengandung antibiotik alami di dalam tubuhnya, tidak mengeluarkan bau busuk,
Â
dan tidak membawa penyakit. Lalat hijau biasanya hinggap di area yang kotor, sedangkan lalat BSF hanya hinggap di area yang terbuat dari bahan fermentasi.
Maggot BSF dapat dimanfaatkan dalam bentuk maggot segar, maggot kering, telur lalat BSF, serta produk turunannya seperti bubuk maggot, pelet maggot, prebiotik, dan pupuk organik. Maggot memiliki kandungan protein yang tinggi yaitu 30-45% sehingga sangat cocok dijadikan pakan ikan, burung, dan hewan ternak lainnya. Pupuk organik yang diperoleh dari hasil samping belatung bermanfaat untuk perbaikan dan revitalisasi tanah. Budidaya Budidaya belatung merupakan pekerjaan sederhana yang tidak memerlukan keahlian khusus dan dapat dilakukan oleh siapa saja.
Harganya masuk akal, tidak perlu pemeriksaan harian, sehingga tidak perlu perawatan.Terlebih lagi, sisa makanan rumah tangga tidak termasuk dalam biaya pakan. Perkembangbiakan maggot diawali dengan pembentukan pupa, dan masa panen maggot segar kurang lebih 15 hari.
Mahasiswa Universitas Binawan melakukan pengabdian masyarakat selama 30 hari/1 bulan di Cianjur, Jawa Barat. Program yang dilakukan tidak hanya budidaya maggot untuk mendaur ulang sampah organik, melainkan juga ada Taman Ecobrick untuk mendaur ulang sampah Anorganik yang dilaksanakan di salah satu MTS di desa tersebut, selain itu juga terdapat budidaya daun kelor dapat di olah menjadi teh kelor untuk obat diare dan nugget kelor untuk makanan yang sehat namun dengan biaya pengolahan yang sangat terjangkau.
Banyak sekali manfaat yang di dapatkan dalam mengikuti PPK Ormawa ini, selain mendapatkan pengalaman baru kita jika mendapatkan pembelajaran baru yang dimana tidak semua orang dapat memiliki kesempatan tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H