“Hal paling memikat yang bisa dimiliki seorang wanita adalah kepercayaan diri.” -Beyonce
Pernahkah kamu merasa minder atau secara tidak sadar mengeluhkan kulit kamu sendiri hanya karena warna kulitmu tidak putih? Beberapa orang mungkin merasa minder atau tidak puas dengan warna kulit mereka. Terutama jika mereka memiliki warna kulit sawo matang. Mungkin dahulu sulit dalam memilih shade foundation (tingkat warna bedak) yang sesuai agar wajah tidak terlihat abu-abu. Oleh karena itu, kamu menginginkan kulit yang lebih terang karena memiliki warna kulit putih lebih mudah untuk memilih shade foundation.
Saya pernah berpikir seperti itu. Pikiran itu muncul karena beberapa media massa sering kali memperlihatkan bahwa kulit putih dianggap lebih cantik atau diinginkan. Sejak saat itu, saya merasa tidak percaya diri dengan warna kulit sawo matang. Saya langsung melihat-lihat obat atau krim pemutih. Ketika sedang melihat-lihat obat atau krim pemutih, saya tidak sengaja menonton salah satu konten beauty vlogger (seseorang yang membuat dan mengunggah video tentang kecantikan) yang memilik kulit sawo matang, beliau percaya diri dengan warna kulitnya itu. Akhirnya saya sadar. Mencintai warna kulit sendiri adalah awal kepercayaan diri dan kecantikan tidak harus terkait dengan warna kulit yang putih. Ternyata banyak juga orang yang memiliki pengalaman seperti saya.
Menurut Nahdiat (2021) dalam artikel yang berjudul “Tak Perlu Minder, Inilah 4 Keuntungan Mempunyai Kulit Sawo Matang” di Fimela. Fenomena di mana banyak orang merasa minder atau kurang percaya diri dengan kulit sawo matang atau warna kulit yang gelap. Fakta tersebut tidak mengherankan karena sebagian besar perempuan di Indonesia tampaknya masih terobsesi untuk memiliki warna kulit putih. Banyak yang bilang bahwa wanita berkulit putih lebih cantik dibandingkan mereka yang berkulit sawo matang, lebih gelap atau berkulit cokelat.
Namun, beberapa pertanyaan muncul di otak saya. Apakah cantik harus selalu dikaitkan dengan kulit putih? Apakah perempuan berkulit sawo matang tidak bisa dikatakan cantik? Padahal, daya tarik seseorang tidak sepenuhnya ditentukan oleh warna kulitnya. Hal ini juga dapat dipengaruhi oleh hal-hal seperti mencintai warna kulit sendiri, keahlian dalam menggunakan make-up, dan selira berpakaian yang baik. Hal-hal seperti itu juga dapat memengaruhi penilaian kecantikan seseorang.
Kita dapat melihat inspirasi dari beauty vlogger seperti Febby Fadila, yang memiliki kulit sawo matang yang indah. Kecantikan Febby Fadila tidak hanya terletak pada warna kulitnya, tetapi juga pada keahliannya dalam menggunakan make-up dan gaya berpakaiannya
yang menarik. Febby Fadila pernah berbicara tentang pentingnya self-love dan penerimaan diri. Dalam satu pernyataannya, beliau menyampaikan, "Kalau kamu bisa menerima diri dan self-love, di situ juga semesta kirim orang-orang baik." pernyataan ini mencerminkan bahwa kecantikan sejati tidak hanya ditemukan dalam warna kulit, tetapi juga dalam kemampuan untuk merangkul dan mencintai diri sendiri.
Untuk mereka yang masih berjuang dalam merangkul diri sendiri dan mengembangkan self-love, penting untuk menghentikan pikiran negatif terkait warna kulit. Meskipun menyadari bahwa hal ini mungkin sulit dan memerlukan waktu. Tetapi kita bisa menghentikan pikiran negatif itu terhadap warna kulit kita. Saatnya bagi kita semua untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam bahwa keindahan sejati tidak terkait dengan warna kulit, melainkan bersumber dari kemampuan kita untuk mencintai dan menerima diri sendiri tanpa syarat. Berhenti membiarkan pikiran buruk yang memandang rendah warna kulit sawo matang. Mungkin kita akan mengalami kesulitan dalam mengubah pemikiran seperti ini. Namun, dengan kesabaran dan tekad, kita mampu membangun pemahaman bahwa kecantikan tidak dapat diukur atau ditentukan oleh warna kulit. Self-love sebagai keindahan sejati, mengajarkan kita untuk menghargai setiap aspek diri kita, tanpa terkecuali.
Melalui proses panjang ini, kita bisa membangun self-love dengan merangkul keunikan dan keindahan yang dimiliki oleh warna kulit kita sendiri. Ini bukan hanya tentang menghentikan pikiran negatif, tetapi juga menggantinya dengan pikiran yang positif dan penerimaan diri yang mendalam. Saat kita mampu mencapai pemahaman ini, kita menyadari bahwa kecantikan sejati melampaui warna kulit dan memancar dari rasa cinta dan kasih sayang terhadap diri sendiri. Oleh karena itu, mari menghentikan pikiran buruk terhadap warna kulit dan mulai mencintai warna kulit sendiri.
Berdasarkan informasi yang terdapat dalam artikel berjudul “Arti Self-love Beserta Manfaat dan Cara Memulainya” di Noice. Self-love adalah berhenti menilai dan membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Memahami dan menerima kelebihan maupun kekurangan saat ini adalah tanda bahwa kalian mampu menerima diri sendiri. Menurut artikel tersebut, kunci utama dalam mencapai self-love adalah kemampuan untuk mencintai diri sendiri tanpa adanya pembandingan atau penilaian negatif terhadap diri sendiri dengan orang lain.
Apakah penting menerapkan self-love di kehidupan sehari-hari? Ya penting. Dengan menerapkan self-love, dapat memudahkan kamu untuk berpikir optimis, bahkan pada saat menghadapi kemarahan, kekecewaan, atau kesedihan. Karena hal tersebut merupakan salah
satu bentuk penerimaan diri. Jadi, tunggu apalagi? Ayo cintai warna kulit sendiri. Karena kecantikan tidak harus terkait dengan warna kulit yang putih.
Mengapa penting mencintai warna kulit sendiri? Dalam artikel yang berjudul “Belajar Mencintai Penampilan Alami Diri Sendiri”. Percayalah bahwa warna kulit Anda adalah keindahan, anugerah, dan keunikan tersendiri, bahkan mungkin saja banyak orang di luar sana yang ingin mempunyai warna kulit seperti Anda. Oleh karena itu, kulit yang sehat dan kulit yang dirawat dengan baik adalah kunci utamanya. Sebab, mencintai warna kulit adalah awal kepercayaan diri yang lebih besar dan positif.