PENDAHULUANÂ
Pendidikan multikultural adalah pendidikan dalam pendekatan yang mengakui dan menghargai keragaman budaya, ras, dan etnis di sekitar masyarakat. Menurut (Amin, 2018) mengatakan bahwa pendidikan multikultural merupakan respons terhadap perkembangan keragaman populasi sekolah, sebagaimana tuntutan persamaan hak bagi setiap kelompok. Artinya dalam pendidikan multikultural, mengajarkan kepada semua siswa bahwa tidak adanya perbedaan kelompok atas gender, etnis, ras dan budaya, serta agama. Di era digital sekarang ini, pendidikan multikultural menghadapi berbagai tantangan dan peluang baru, yang dimana pada teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah cara diri kita sendiri. Seperti aktivitas dalam belajar, berinteraksi, dan memahami dunia, termasuk dalam konteks pendidikan multikultural.Â
Dengan adanya kemajuan teknologi digital maka akan ditandai dengan adanya dinamika baru yang telah membuka akses ke sumber daya pendidikan tak terbatas dan memungkinkan dukungan terhadap adanya program pertukaran budaya secara global disebuah pedidikan sekarang ini. (Danurahman, 2021) menjelaskan secara umum tantangan yang di hadapi oleh pendidikan di era digital adalah bagaimana pendidikan itu bisa menampilkan dirinya, apakah ia mampu mendidik dan menghasilkan para peserta didik yang memiliki daya saing tinggi (qualified) atau justru malah "mandul" dalam menghadapi gempuran berbagai kemajuan di era globalmultikultural yang penuh dengan persaingan (competition) dalam berbagai sektor, baik itu sektor riil maupun moneter.
Namun, peluang-peluang tersebut menyembunyikan tantangan serius seperti kesejangan digital dan penyebaran informasi yang bias. Dalam pendahuluan ini, membahas dampak teknologi terhadap pendidikan multikultural, mengidentifikasi tantangan baru, dan mepelajari peluang yang dapat digunakan untuk memperluas pemahaman antarbudaya pendidikan multikultural di era digital.
PEMBAHASAN
A. Pengaruh Teknologi dalam Pendidikan MultikulturalÂ
Teknologi digital pendidikan multikultural telah mulai digunakan untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih memudahkan dan efektif. Siswa bisa megunjungi situs bersejarah dan berinteraksi dengan lingkungan budaya yang berbeda. Melalui penggunaan teknologi yang memberikan arahan pengetahuan yang terdidik sesuai pembelajaran disekolah mereka. Dengan begitu siswa bisa lebih luas memahami konteks pembelajaran budaya yang berbasis teknologi, dan merasakan keanekaragaman budaya yang semakin nyata disekitar lingkungan mereka tinggal. Menurut (Danurahman, 2021) dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang terjadi saat ini, era digital mengubah tatanan kehidupan manusia dalam seluruh aspek meliputi aspek ekonomi, sosial, budaya, termasuk pendidikan.
Teknologi juga memungkinkan pengumpulan dan analisis data yang lebih efektif untuk memahami kebutuhan dan tantangan siswa dari berbagai latar belakang. Dengan menggunakan analisis data, pendidik dapat mengidentifikasi area dimana siswa mungkin memerlukan dukungan tambahan dan merancang intervensi yang lebih personal dan efektif. Hal ini memastikan bahwa setiap siswa menerima pengalaman pendidikan yang komprehensif dan sesuai kebutuhan.
B. Tantangan dalam Pendidikan Multikultural di Era Digital
Di era digital sekarang ini banyak berbagai jenis teknologi yang ditawarkan dan banyak manfaat dalam kegunaannya, juga ada tantangan yang harus dicari solusinya dalam pendidikan multikultural. Menurut penjelasan dari (Salsabila et al., 2022) ia mengatakan ada terdapat 7 tantangan yang akan dihadapi dalam pendidikan mutikultural di era digital yaitu:
- Pertama, terhadinya sebuah perubahan pola kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam sebuah interaksi sosial yang ada dimasyarakat.
- Kedua, di era digital ini manusia lebih suka bersosial di sosial media daripada kehidupan nyata.
- Ketiga, manusia lebih sering menggunakan internet, seperti belajar, belanja, mencari informasi seputar pengetahuan yang bisa diketahui.
- Keempat, setiap siswa bisa mengakses apapun, dimanapun dan kapanpun.
- Kelima, banyak hoax di sosial media yang menyebabkan konflik, perselisihan, tidak ada rasa saling menghormati.
- Keenam, kurangnya pemahaman tentang pendidikan multikultural dapat menghilangkan identitas nasional bangsa.
- Ketujuh, para generasi muda mulai meninggalkan nilai-nilai leluhur di masyarakat.
Pada ketujuh tantangan inilah harus kita hadapi agar tidak menurunnya penanaman akan nilai-nilai pengetahuan dalam pendidikan multikultural yang telah diterapkan. Tanpa perhatian yang tepat, ada risiko bahwa materi pembelajaran dapat mencerminkan bias budaya tertentu, yang dapat mengabaikan perspektif penting dari kelompok minoritas lainnya.
C. Peluang dalam Pendidikan Multikultural di Era Digital
Meskipun ada tantangan, era digital juga membuka banyak peluang bagi pendidikan multikultural. Penggunaan teknologi dapat membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih interaktif dan kolaboratif. Misalnya, proyek kolaboratif lintas negara melalui platform online dapat menghubungkan siswa dari berbagai latar belakang budaya untuk bekerja sama, memahami, dan menghargai perbedaan mereka. Proyek semacam ini tidak hanya memperkaya pengalaman belajar siswa, tetapi juga membantu mereka mengembangkan keterampilan komunikasi dan kolaborasi lintas budaya yang penting di dunia global saat ini.
(Fitri, 2023) mengatakan secara umum, tantangan pendidikan di era digital adalah bagaimana untuk menjaga relevansinya dan mempersiapkan peserta didik untuk bersaing secara global dalam masyarakat multikultural yang penuh persaingan di berbagai sektor.