Di era serba digital seperti sekarang ini, siapa sih yang tidak punya media sosial?
Sekitar 191 juta jiwa di Indonesia merupakan pengguna media sosial dan 87% di antaranya merupakan citizen yang aktif di dunia maya. Hal ini menunjukkan bahwa media sosial telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari kita. Menurut hasil riset oleh 'We Are Social' diantara banyaknya jenis media sosial yang tersedia, media sosial yang diminati orang Indonesia saat ini diantaranya adalah YouTube, Facebook, Instagram, dan Twitter.
Di era modern seperti saat ini, tentu saja kita tidak dapat membendung arus persebaran informasi. Bisa saja kabar yang kita lihat maupun terima dari teman, keluarga, bahkan kerabat bukanlah berita kebenaran atau sesuatu yang bermanfaat. Nah, di sinilah pentingnya literasi digital agar kita tidak mudah termakan informasi yang salah atau menyesatkan. Tanpa literasi digital, kita bisa saja terjebak dalam arus informasi yang salah sehingga mengakibatkan dampak besar dalam kehidupan pribadi maupun sosial.
Lalu apa yang dimaksud dengan literasi digital? Literasi digital adalah kemampuan menerima dan menggunakan pengetahuan untuk membuat serta membagikan pengetahuan, dan juga kemampuan menyatakan persetujuan terhadap pengetahuan yang dibuat oleh orang lain (Kwon & Hyun, 2014; Noh, 2016). Pemahaman literasi digital memungkinkan kita untuk mengakses informasi secara bijaksana, berpartisipasi aktif dalam masyarakat digital, dan berkontribusi terhadap penyebaran informasi yang akurat serta bermanfaat bagi orang lain. Dengan literasi digital, kita dapat menjadi pribadi yang terampil menggunakan teknologi secara efektif, menjalin komunikasi interpersonal yang baik, dan berpikir kritis terhadap suatu informasi baru.
Bagaimana cara meningkatkan kemampuan dalam literasi digital?
1. Selalu cek sumber informasi sebelum percaya. Biasanya berita yang valid mempunyai sumber yang jelas dan bisa dipertanggungjawabkan. Jika sumber informasi tersebut tidak jelas, lebih baik kita menahan diri untuk tidak membagikan atau mempercayainya begitu saja.Â
2. Bijaksana dalam berbagi dan berkomentar. Sebelum membagikan suatu informasi terbaru kepada orang lain, biasakan untuk menahan diri dan berpikir ulang terlebih dahulu. Kita harus pastikan bahwa informasi tersebut bermanfaat dan tidak memicu hal-hal negatif sebelum menyebarkannya. Dengan begitu, kita bisa berkontribusi dalam menciptakan lingkungan media sosial yang sehat dan beretika.Â
3. Jangan pernah sembarangan dalam memberi info pribadi di media sosial. Sebaiknya atur privasi akun dan pastikan kita tahu hal apa saja yang bisa orang lain lihat. Hal-hal seperti ini penting untuk melindungi diri kita sendiri di dunia maya. Banyak kasus kejahatan yang bermula dari informasi pribadi yang terungkap tanpa sengaja di media sosial.Â
4. Pahami etika komunikasi di dunia maya. Media sosial memberikan kebebasan berpendapat, tetapi kebebasan tersebut harus digunakan dengan bijaksana. Setiap kata yang kita tuliskan bisa memengaruhi orang lain, baik secara positif maupun negatif. Menjaga sopan santun dalam berkomunikasi di dunia maya sangat penting, apalagi ketika kita berinteraksi dengan orang yang tidak kita kenal secara langsung. Ini adalah bagian dari membangun ruang digital yang inklusif dan aman bagi semua orang.
5. Terus belajar dan mengikuti perkembangan teknologi. Dunia digital terus berkembang, begitu juga dengan tantangan-tantangan baru yang muncul. Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk terus memperbarui pengetahuan kita tentang dunia digital, baik melalui artikel, kursus online, atau diskusi dengan orang-orang yang lebih berpengalaman. Dengan begitu, kita bisa menghadapi perkembangan dunia digital dengan kesiapan yang lebih baik.
Media sosial ibarat pisau bermata dua, di satu sisi dapat membawa kebaikan, namun bisa juga mencelakai kita. Dengan memperkaya literasi digital, kita nggak cuma bisa membedakan mana yang benar dan salah, tetapi juga dapat menjadi pengguna media sosial yang lebih bijak. Jadi, yuk, mulai sekarang perbanyak wawasan dan jangan lupa saring dulu sebelum sharing!Â