Mohon tunggu...
zinti munazzah
zinti munazzah Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Psikologi UIN Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kenapa Harus Kualitatif?

29 Maret 2015   20:35 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:49 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dewasa ini, penelitian kualitatif semakin berkembang dan semakin mencuri perhatian terutama pada penelitian sosial. Hal ini membuktikan adanya pergeseran penting dalam sebuah disiplin ilmu. Pergeseran ini bisa dilihat dengan mulai bermunculannya penelitian-penelitian kualitatif oleh mahasiswa, makalah-makalah yang disajikan dalam berbagai simposium, konferensi ataupun lokakarya dan juga semakin banyaknya artikel-artikel kualitatif. Namun, apa sebenarnya penelitian kualitatif itu? Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena yang terjadi di masyarakat atau individu misalnya persepsi, motivasi maupun cara deskripsi seseorang dalam bentuk bahasa ataupun konteks khusus yang alami serta memanfaatkan berbagai metode alamiah. Tujuan dari penelitian kualitatif sendiri adalah menyajikan penuturan deskriptif yang subur dan terperinci.

Lalu seperti apa wujud riset kulaitatif? Riset penelitian kualitatif berwujud pengumpulan data dalam bentuk laporan-laporan verbal secara alamiah dan apa adanya (berupa transkip wawancara atau penuturan tertulis dana analisis terhadap semua hal tersebut dilaksanakan secara tekstual). Dengan demikian, yang dituju dalam penelitian ini adalah interpretasi atas apa yang terkandung dalam sebuah teks dan bukannya untuk menghasilkan angka-angka. Interpretasinya disampaikan melalui laporan-laporan naratif yang terperinci mengenai persepsi, pemahaman atau penuturan para partisipan terhadap fenomena yang dimkasud.

Penelitian kualitatif dalam psikologi pada umumnya diwujudkan dalam bentuk eksplorasi, deskripsi, dan interpretasi atas pengalaman-pengalaman pribadi dan sosial para partisipan. Biasanya dilakukan upaya tertentu untuk memahami kerangka acuan atau pandangan dunia yang ada pada sejumlah kecil partisipan dan bukannya mencoba menguji suatu hipotesis awal pada suatu sampel yang besar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun