Mohon tunggu...
zinti munazzah
zinti munazzah Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Psikologi UIN Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Psikologi Kognitif, Pengertian, Sejarah dan Manfaatnya

12 September 2013   21:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:59 5506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pengertian Psikologi Kognitif

Apa arti psikologi kognitif?? Pertama, kognitif adalah sinonim dari kata kognisi. Kedua, kognitif adalah pendekatan tertentu terhadap psikologi, seperti yang di ungapkan Craik (1991) “Orientasi teoritik yang mengemukakan berbagai teori yang didasarkan pada struktur mental dan proses. Jadi psikologi kognitif adalah disiplin ilmu psikologi yyang mengkaji proses mental termasuk bagaimana orang berfikir, mengingat dan belajar. Fokus utama psikologi kognitif adalah bagaimana manusia memperoleh dan menyimpan objek. Tidak seperti perspektif behaviorisme yang menekankan perilaku yang dapat diamati (perilaku), psikologi kognitif berkenaan dengan mental. Tidak seperti perspektif psikoanalisis yang banyak bergantung kepada persepsi subjektif, psikologi kognitif menggunakan kaedah saintifik untuk mengkaji proses mental.

Sejarah

Sejarah psikologi kognitif bermula pada saat Plato (428-348SM) dann muridnya Aristoteles (384-322SM) yang memperdebatkan mengenai cara untuk manusia memahami pengetahuan maupun dunia seisinya. Plato berpendapat bahwa manusia memperoleh pengetahuan dengan cara menaklukkan secara logik.

Abad 19 dan 20, Wilhelm Wundt (1832-1920) seorang ahli psikologi dari Jerman mengemukakan idea untuk mempelajari pengalaman sensori melalui introspeksi. Dalam mempelajari proses perpindahan berfikir, maka hal tersebut harus dibagi dalam struktur berfikir yang lebih kecil.

William James (1842-1910) seorang pragmatisme-fungsionalisme mengungkapkan ide atensi, kesadaran dan persepsi. Setelah itu mucul aliran Assosiasi dari Edward Lee Thorndike (1874-1949) yang semula menggunakan stimulus dan respon dalam proses belajar.

Edward Tolman (1886-1959) percaya bahwa semua tingkah laku ditujukan pada suatu destinasi. Menggunakan eksperimen dengan tikus yang mencari makanan dalam maze, perrcobaan ini membuktikan bahwa tingkah laku melibatkan proses kognisi. Oleh karena itu, beberapa pihak mengakui Tolman sebagai Bapak Psikologi Kognitif Modern. Selain Tolman, Albert Bandura juga mengkritik behaviorisme dengan menyatakan bahwa belajar bisa diperoleh mealui persekitaran sosial individu. Dalam perolehan bahasa, Noam Chomsky seorang linguis juga mengkritik behaviorisme dengan menyatakan bahwa otak manusia dibekalkan dengan kemampuan untuk mengenali dan menghasilkan bahasa.

Manfaat Mempelajari Psikologi Kognitif

-Satu porsi utama untuk studi psikologi manusia

-Membantu cabang psikologi lainnya (sosial, pendidikan dll)

-Menentukan dan meningkatkan perilaku (performansi) + cara bekerja pikiran

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun