Menjadi mahasiwa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta adalah sebuah keputusan berat dalam hidupku. Jauh dari keluarga dan lingkungan yang biasa menemani kita membuat kita harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Berkenalan dan mencari teman semasa kuliah tidak semudah dan sesuai bayangan saat mendapatkan atau mendengarkan pengalaman orang yang pernah kuliah.
Membawa harapan besar orang tua ke kota jogja ini membuat aku bertanya-tanya, apakah aku bisa bertahan di negri orang ini. Dalam diriku yang paling dalam timbul harapan bahwasanya aku bisa mendobrak segala batas yang mengubur diriku dan menimbulkan rasa takut ini. Keluar dari zona nyaman juga menjadi tantangan besar yang ingin segera aku taklukan.
Namun ternyata memang semua butuh waktu untuk beradaptasi. Semua rasa takut dan keluar dari zona nyaman bisa aku atasi perlahan. Hal ini di dorong oleh rasa keberanian dalam diriku serta menemukan teman-teman yang rasaku sangat cocok dengan ku.
Kuliah di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta juga membuat aku cukup kaget dengan para dosen pengajar di kampus ini. Mereka mengajar para mahasiswa dengan riang gembira membuat kita mahasiwa selalu merasakan positive vibes saat waktu belajar. Dengan pendekatan gaya anak muda saat ini juga sangat membuat para mahasiwa merasa cukup mudah menerima materi kuliah yang diberikan.
Tapi tidak menutup kemungkinan juga semua dosen dan pengajar disamaratakan, karena ada juga beberapa dosen yang menjunjung tinggi kedisiplinan dan menerapkan batasan-batasan tertentu kepada beberapa mahasiwa. Tenang saja kawan mereka demikian hanya ingin kita tetap fokus dan jangan terlalu banyak membuang waktu untuk hal-hal bercanda. Mereka juga berharap besar kepada kita seperti orang tua kita, sehingga mereka ingin kita tidak menyianyiakan waktu dan kesempatan yang ada.
Saat ini aku berada di semester 4 yang entah berapa banyak hal-hal seru selama aku berkuliah disini. Mulai dengan ikut organisasi kampus yang membuat aku bertemu orang-orang baru dalam hidupku. Berburu takjil saat ramadhan di kampus, karena tiap ramadhan selalu ada takjil gratis dari pihak kampus. Walaupun terbatas hanya 5000-an porsi namun ini menjadi kesempatan emas kita para mahasiwa perantauan untuk berebut antrian sebeluh adzan magrib berkumandang.
Hal seru yang lainnya adalah ada satu kegiatan kampus yang bernama "Serasamasa". Yakni Selasa Sarapan Bersama Mahasiswa. Setiap hari selasa pagi para karyawan dan para mahasiswa dapat sarapan gratis dari kampus dan harus mengantri karna porsinya yang terbatas tentunya. Ada satu pengalaman yang membuat diriku terheran-heran terdapat sebuah kantin di parkiran yang berada di ujung timur kampus di timur gedung mahasiswa fisipol.Â
Ada satu kantin di pojok parkiran yang umum nya anak UMY memanggil warung tersebut dengan sebutan "KABEM". Ternyata itu sebuah singkatan dari Kantin BEM. Cukup unik karena aku pikir itu merupakan warung yang dikelola anak BEM tapi saat aku kesana ternyata para penjualnya merupakan ibu-ibu yang sudah pada berumur.
Rasa penasaranku terjawab setelah aku masuk atau keterima di  BEM fakultas tersebut. Rupanya dekat kantin tersebut ada deretan memanjang ruangan yang biasa rame dengan mahasiwa yang ternyata merupakan kantor ksekertariatan BEM. Dan kantin tersebut terletak di belakang deretan dan parkiran tersebut. Pernah dengar juga bahwasanya kantin tersebut merupakan tongkrongan para aktivis politik kampus sehingga di juluki Kantin BEM.
Masih banyak kisah seru dan asik selama berkuliah di kampus muda mendunia ini. Ingin merasakan keseruan kuliah di Universias Muhammadiyah Yogyakarta ? Yuk gabung aja bareng aku dan rasakan keseruan berkuliah di sini.
