Setelah sebelumnya tulisan saya sekilas Grameen Bank (pinjaman tanggung renteng) kompasiana.com, kini saya coba share bagaimana cara memulai pembiayaan dengan pola grameen loan/grameen bank. Grameen Bank sangat segmented sehingga perlu diingat bahwa fokus pembiayaan hanya pada perempuan keluarga pra sejahtera, berpenghasilan harian, pernah/akan memiliki usaha dalam radius maksimal 10. Secara singkat dapat digambarkan proses Grameen Bank secara sederhana sebagai berikut :
Sosialisasi RT/RW
Pertama, Account Officer dari Grameen Bank yang berjumlah 2 orang harus memetakan lokasi yang akan menjadi target pembiayaan dengan memperhatikan kondisi lingkungan & luas wilayah, mayoritas pekerjaan/usaha masyarakat, komposisi penduduk & coverage area.
Apabila data tersebut sudah didapat, selanjutnya Account Officer dapat meluncur untuk berkoordinasi ke Kecamatan & Kelurahan. Saat pemberitahuan di tingkat Kelurahan gali informasi sebanyak-banyaknya.
Diantaranya berapa banyak RW dalam kelurahan tersebut kemudian petakan juga juga berapa banyak RT di tiap-tiap RW, siapa nama RW dan RT yang bersangkutan. Pokoknya, gali sebanyaknya informasi di tiap aparat pemerintahan mulai dari tingkat kecamatan hingga RT sebagai bahan diskusi di kantor. Dalam pembiayaan Grameen Bank penggalian informasi ini merupakan starting point untuk maju ke langkah berikutnya yakni menjaring calon debitur yang potensial.
Setelah data di Kecamatan dan Kelurahan dirasa cukup, lanjutkan turun ke wilayah yang hendak dijadikan sosialisasi, menyapa masyarakat setempat, mampir di warung, berbicara dengan penduduk yang bisa ditemui dan teknik interaksi lainnya. Ini penting, interaksi dengan masyarakat di lapangan merupakan bagian dari memvalidasi dan verifikasi data secara random sehingga data yang diperoleh menjadi lebih kuat. Dalam melihat potensi wilayah, kriteria berikut dapat menjadi acuan :
- Dukungan aparat setempat
- Ada usaha kecil menengah yang memiliki potensi
- Lokasi terjangkau dari kantor cabang dan weekly meeting
Setelah dirasa cukup, maka Account Officer kembali ke kantor dan mendiskusikan temuan data & informasi di lapangan dan berdiskusi dengan penanggung jawab kantor (Pimpinan cabang/Branch Manager) untuk menentukan skala prioritas dalam pembiayaan. Berdasarkan kriteria diatas, langkah selanjutnya adalah mempersiapkan bahan untuk sosialisasi pada masyarakat. Sosialisasi di lakukan di tiap RT yang terdapat dalam Kelurahan tersebut.
Tujuan sosialisasi adalah memperkenalkan grameen Bank, sejarah, metode & proses mendapatkan pembiayaan, cara mengangsur hingga pelunasan. Dalam sosialisasi perlu ditegaskan serta dirumuskan hasil pertemuan yakni prinsip grameen Bank adalah kebersamaan, kejujuran, saling percaya, musyawarah, kedisiplinan dan tanggung jawab yang menjadi nilai diyakini sebagai tanggung renteng dalam prakteknya nanti. Lalu bagaimana cara menjadi anggota :
- Perempuan usia 17-55 tahun
- KTP dan KK yang sebagai bukti diri
- Telah menikah, pernah nikah (cerai/janda)
- Rumah milik sendiri atau keluarga
- Memiliki usaha sendiri (warung, jualan, tani, dsb) dengan pendapatan harian
- Coverage area maksimal 10 km dari kantor cabang
- Memilki Social Economic Class (SEC) sesuai scoring yang ditetapkan
- Mlewati proses Analisa Usaha & Lulus Sekolahan atau LWK
Nah, setelah mendengar penjelasan dari Account Officer maka masyarakat akan terbagi menjadi dua yaitu TERTARIK dan TIDAK TERTARIK. Fokus selanjutnya adalah mendata masyarakat yang tertarik untuk dilakukan Analisa Kelayakan Usaha. Calon anggota yang telah melewati proses Analisa Kelayakan Usaha harus mengikuti Sekolah Singkat terlebih dahulu atau yang disebut Latihan Wajib Kumpul (LWK).
Apa saja yang dilakukan dalam Sekolah Singkat atau LWK tersebut??
Nanti kita bahas dalam tulisan selanjutnya.