Mohon tunggu...
Zasmon
Zasmon Mohon Tunggu... Freelancer - Selalu belajar, Alam terkembang menjadi guru

Kekalahan sejati adalah kepasrahan serendah-rendahnya kepada Tuhan

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Bank Orang Miskin: Pembiayaan Tanggung Renteng

6 Juni 2016   10:41 Diperbarui: 7 Juni 2016   01:46 1217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Reconcile, menghitung uang angsuran group & kelompok (Dokumentasi pribadi)

Pernahkah terpikirkan oleh anda bahwa orang miskin bisa mengakses dana bank untuk mendapatkan pijaman minimal Rp.500.000,-? Kredit ke orang miskin tanpa jaminan, kok bisa?

Bagaimana mitigasi risiko, nanti dikemplang, trus menunggak dan cenderung NPL tinggi? Paling-paling bisanya lewat bank keliling (Rentenir) dan sejenisnya.

Tapi ini ada, adalah Grameen Loan metode pemberian kredit/pembiayaan tanpa jaminan pada masyarakat miskin (biasa dibaca : prasejahtera). Dan perlu dicatat sudah berhasil di 130 negara termasuk Indonesia!

Grameen Loan diperkenalkan pertama kali oleh Muhammad Yunus seorang Ahli ekonomi dari Bangladesh yang meyakini bahwa sekelompok keluarga miskin dapat dipercaya menerima kredit mikro dengan pendampingan untuk memulai usaha produktif. Beliau mempercayai kredit ini dapat menekan atau bahkan menghilangkan kemiskinan di desa-desa Bangladesh.

Prinsip ini benar adanya karena bila ada orang tak berpunya berniat usaha itu menandakan dia tulus ingin keluar dari kubangan kemiskinan dan biasanya mereka ini pekerja keras, jujur dan pantang menyerah! Dengan keyakinan tersebut Muhammad Yunus mulai mengawali pemberian kredit pada perempuan miskin di desa-desa.

Grameen Loan adalah pembiayaan dengan plafond kecil yang diberikan pada kelompok perempuan miskin yang produktif tanpa jaminan dengan anggota kelompok minimal 5 sampai 30 orang. Jangka waktu pinjaman singkat antara 6 bulan hingga 12 bulan dan pembayaran dilakukan tiap minggu dalam sebuah pertemuan mingguan atau weekly meeting (asumsi 6 bulan = 25 minggu dan 12 bulan = 50 minggu).

Karena pinjaman tanpa collateral maka mitigasi risiko adalah setiap anggota kelompok harus bertanggung jawab (menjamin) bahwa pinjaman yang diterima harus diangsur penuh walau ada anggota kelompok yang tidak membayar atau biasa disebut “tanggung renteng”. Artinya bila salah satu anggota tidak membayar angsuran maka seluruh anggota dalam kelompok tersebut yang menalangi/menanggung angsuran nya.

Dalam setiap kelompok sangat ditekankan kekompakan, kejujuran, disiplin, meningkatkan minat menabung, memajukan pendidikan anak dan keluarga serta menjaga kesehatan yang dituangkan dalam doa berbentuk ikrar yang selalu dibaca bersama tiap weekly meetingsehingga mereka dapat memberdayakan diri sendiri menjadi keluarga mandiri. Aplikasinya dalam setiap weekly meeting adalah harus hadir tepat waktu, duduk sesuai aturan & urutan, berdoa & ikrar serta membawa uang darurat & uang tabungan. Uang darurat digunakan untuk talangan jika ada anggota yang tidak membayar angsuran dan uang tabungan sebagai metode pendisiplinan dalam menabung/berhemat.

Petugas Lapangan (PL) adalah staff yang ditugaskan oleh lembaga pemberi bantuan untuk pick up angsuran. Selain tugas utama tersebut PL memiliki banyak tugas rangkap diantaranya PL harus mengerti & dekat dengan semua anggota istilah keren nya harus punya chemistry dengan kelompok. PL menjadi teman bicara cara mengelola uang (financial consultant), menjadi mentor tempat bertanya (Trainer), serta menjadi teman diskusi dan keluh kesah (Psikolog praktis). Walau tugas ini bukan main job description PL namun realita di lapangan berkata lain dan semua PL harus memahami serta benar-benar menikmati peran tersebut.

Untuk mendapatkan pinjaman/kredit tanpa agunan ini (berbeda dengan KTA yang dikenal selama ini), calon nasabahharus melewati proses :

  • Pertemuan Sosialisasi, biasanya dilakukan setelah permisi dulu ke RW/RT setempat dan setiap orang yang ingin tahu boleh mengikuti proses sosialisasi ini.
  • Setelah memahami konsepnya maka seluruh peserta sosilisasi yang berminat mendapatkan kredit dipersilahkan membentuk kelompok. Satu kelompok terdiri dari 5 orang, kemudian kelompok-kelompok tersebut membentuk group. Satu Group maksimal 6 kelompok (30 orang). Mereka harus memilih calon anggota kelompoknya sendiri karena mereka lebih mengenal character orang yang akan dijadikan teman tanggung renteng dalam kelompok (semacam prinsip 5 C dalam pemberian kredit)
  • Uji Kelayakan (Visit Nasabah), proses ini adalah memvalidasi & verifikasi calon debitur. Mengunjungi rumah calon nasabah, berkenalan dengan anggota keluarga dan cek lingkungan serta memastikan bahwa calon nasabah memang benar-benar berhak menerima pinjaman sesuai dengan scoring yang ditetapkan (salah satunya adalah : rumah tangga prasejahtera)
  • Selanjutnya mengadakan short course atau mensosialisakan term & condition pinjaman kepada group yang sudah terbentuk yang dinamakan Latihan Wajib(durasi Latihan Wajib adalah antara satu-dua jam selama 3-5 hari tanpa putus). Uniknya dalam grameen loan, PL akan menguji kejujuran setiap anggota dengan cara pada hari pertama semua anggota diwajibkan membawa uang sebesar Rp.2.000,- kemudian nomor seri uang tersebut di catat oleh PL. Saat acara selesai uang Rp.2.000,- di pertukarkan satu sama lain tanpa sepengetahuan anggota (dan dicatat nomor serinya) contohnya si A membawa uang Rp.2.000,- nomor seri A123 uangnya dipertukarkan dengan uang si B dengan nomor seri B123. Pada hari kedua mereka harus membawa uang yang sama yang dititipkan tersebut. Disini akan terlihat mana yang amanah (membawa uang yang benar-benar dititipkan (nomor seri nya masih sama) dan mana yang menganggap remeh… ah, cuma uang Rp.2.000,- besok ambil aja dari saku yang penting kan Rp.2.000,-
  • Pada tahap ini bisa saja anggota yang tidak jujur dan “nyeleneh” tadi direject dari kelompok dan kelompok yang 5 itu harus mencari pengganti dan mengulang proses dari awal, jikapun tidak di reject maka 4 anggota lainngya harus berani memberikan rekomendasi yang “nyeleneh” tadi tetap joint tentu saja seluruh kelompok siap dengan konsekuensinya jika yang “nyeleneh” tadi bermasalah, semua diputuskan oleh kelompok tersebut tanpa intervensi dari siapapun.
  • Bila proses Latihan Wajib berjalan baik dengan hasil yang baik pula maka PL akan melakukan Pengesahan Group (kalo di Bank biasa disebut singning atau penandatanganan kredit didepan Notaris).
  • Proses pencairan pinjaman dapat mulai dilakukan, pencairan dilakukan secara bertahap setiap minggu untuk 2 orang dalam tiap kelompoknya.

Grameen Loan memang cukup banyak membantu para ibu dalam memulai usaha kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun