Mohon tunggu...
zinck
zinck Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Valentine: Pro atau Kontra?

13 Februari 2011   10:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:38 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Besok, tanggal 14 Februari sebagian besar orang akan merayakan Hari Valentine dengan penuh suka cita. Tetapi akhir-akhir ini saya membaca banyak komentar dan artikel yang seolah-olah menolak peringatan hari kasih sayang tersebut. Lantas timbul dalam benak saya, mengapa timbul masalah pro dan kontra tentang peringatan hari kasih sayang? Bukankah seharusnya semua orang menyetujui adanya hari tersebut?

Terlepas dari pro dan kontra tersebut, saya hanya ingin memberikan sedikit pendapat saya tentang hari Valentine.

Sejarah

Hari Santa Valentine atau biasanya lebih dikenal dengan hari Valentine sebenarnya diambil dari nama martir Kristen yang bernama sama. Dan yang mengejutkan adalah martir dengan nama ini tidak hanya 1, tetapi setidaknya ada 2 orang martir Kristen yang bernama Valentine yang dipinjam namanya untuk menandai hari ini. Uniknya, kisah kedua martir tersebut tidaklah romantis sama sekali.

Martir pertama adalah Valentine dari Roma. Beliau adalah seorang pendeta di Roma dan dibunuh pada tahun 269 Masehi. Beliau kemudian dikubur di Via Flaminia dan reliknya berada di Gereja Saint Praxed di Roma.

Martir kedua adalah Valentine dari Terni (197 M) dan dikisahkan telah dibunuh selama masa penganiayaan di bawah Kaisar Aurelian. Beliau juga dikubur di Via Flaminia, tetapi dengan lokasi yang berbeda dengan Valentine dari Roma. Reliknya terdapat di Basilica Santa Valentine di Terni.

Terdapat pula martir ketiga yang bernama Valentine yang dibunuh di Afrika bersama sejumlah kawanan, tetapi tidak terdapat pengetahuan yang lebih mendalam tentang martir ketiga ini.

Jadi, dari ketiga kisah di atas, kita tidak melihat adanya pola romantisme atau kasih sayang. Lantas bagaimana kronologisnya pengaitan kisah martir Valentine ini menjadi hari kasih sayang?

Versi romantis kisah Valentine dapat dilacak dalam Legenda Aurea (Legenda Emas), yakni kumpulan tulisan yang ditulis sekitar tahun 1260 oleh Jacobus de Voragine. Menurut versi ini, Santa Valentine adalah seorang Kristen yang diinterogasi oleh Kaisar Claudius II. Claudius sangat tertarik dengan Valentine dan berdiskusi dengannya dengan harapan membuatnya meninggalkan agama Kristen dan memeluk Paganisme Roma. Valentine menolak dan sebaliknya mencoba mengkristenkan Claudius. Karena hal inilah, Valentine kemudian dibunuh. Sebelum hari penghukumannya, beliau berhasil melakukan keajaiban dengan menyembuhkan kebutaan yang dialami anak gadis salah seorang penjaga tahanannya.

Nah, bahkan dalam versi ini pun belum terlihat sisi romantisnya hari valentine bukan? Oleh karena itu seiring berjalannya waktu, masyarakat modern mulai memberikan sentuhan berbeda pada cerita diatas. Valentine adalah seorang pendeta yang menolak sebuah hukum yang dibuat oleh Kaisar Claudius II dari Romawi. Hukum itu memerintahkan agar pria muda tetap membujang. Kekaisaran mengeluarkan hukum ini demi menambah jumlah pasukannya karena pria yang sudah menikah tidak cocok menjadi tentara. Akan tetapi pendeta Valentine dengan diam-diam melakukan upacara pernikahan bagi pasangan muda. Ketika Claudius mengetahui hal ini, dia pun memerintahkan penangkapan Valentine dan memenjarakannya. Pada senja hari sebelum Valentine dieksekusi, dia menuliskan kartu Valentine yang pertama yang ditujukan bagi seorang gadis, sebagaimana kisah seorang gadis buta anak penjaga tahanan dalam versi Legenda Emas. Didalam kartu tersebut tertulis “Dari Valentine-mu”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun