Mohon tunggu...
Miron
Miron Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/ Universitas Brawijaya

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa Universitas Brawijaya Kenalkan Sains kepada Anak-Anak SD Negeri 2 Kertosari melalui Pembuatan Roket Air Menggunakan Limbah Botol Plastik

3 Agustus 2024   16:24 Diperbarui: 3 Agustus 2024   16:32 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pasuruan, 3 Agustus 2024 – Mahasiswa dari Universitas Brawijaya yang tergabung dalam kelompok Mahasiswa Membangun Desa (MMD) Kelompok 33 di Desa Kertosari, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan, telah meluncurkan program inovatif yang bertujuan untuk mengenalkan sains kepada anak-anak SD Negeri 2 Kertosari melalui kegiatan pembuatan roket air. Program ini memanfaatkan limbah botol plastik sebagai bahan utama dalam pembuatan roket air, sebuah langkah kreatif yang juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah.

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian program MMD yang dilaksanakan oleh kelompok 33 dengan tema besar "Pengelolaan Limbah Secara Sains". Program ini tidak hanya berfokus pada edukasi sains, tetapi juga mengajak anak-anak untuk lebih peduli terhadap lingkungan melalui pengelolaan sampah plastik yang sering ditemukan di sekitar mereka.

Penanggung jawab program kerja ini, Muhammad Imron Rosyadi, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menginspirasi dan memotivasi anak-anak agar lebih tertarik pada ilmu pengetahuan, khususnya sains dan teknologi. "Kami berharap melalui kegiatan ini, anak-anak dapat memahami konsep dasar fisika dengan cara yang menyenangkan dan interaktif. Selain itu, mereka juga belajar tentang pentingnya daur ulang dan pengelolaan sampah," ujar Imron.

Proses pembuatan roket air ini melibatkan anak-anak dalam setiap tahapannya, mulai dari pengumpulan botol plastik bekas, perakitan roket, hingga peluncuran roket air. Dengan bimbingan dari anggota MMD, anak-anak diajak untuk merakit roket menggunakan botol plastik bekas yang diisi dengan air dan diberi tekanan udara. Ketika tekanan udara dilepaskan, roket air meluncur ke udara, memberikan pengalaman belajar yang seru dan menarik bagi anak-anak.

Kegiatan ini mendapatkan respon positif dari masyarakat dan pihak sekolah di Desa Kertosari. Kepala Sekolah SD Negeri 2 Kertosari, Ibu Pujianti, menyatakan bahwa program ini sangat bermanfaat untuk anak-anak desa. "Selain menambah pengetahuan anak-anak tentang sains, kegiatan ini juga membantu mengurangi sampah plastik di desa kami. Kami sangat mendukung dan berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut," ungkapnya.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan anak-anak Desa Kertosari dapat lebih mencintai sains dan teknologi, serta memiliki kesadaran yang lebih tinggi terhadap pentingnya menjaga lingkungan. Kelompok MMD 33 akan terus berinovasi dan mengembangkan program-program lain yang bermanfaat bagi masyarakat desa, sesuai dengan visi Universitas Brawijaya dalam memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Penulis: Muhammad Imron Rosyadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun