Sebelumnya perlu diketahui terlebih dahulu apa itu perkembangan moral. Pendidikan moral ini memiliki pengertian sebagai suatu proses perubahan dari penalaran, perilaku, dan perasaan terkait standar kebenaran dalam suatu masyarakat yang menyangkut intrapersonal dan interpersonal.
Jika membicarakan moral ini bukan hanya tentang benar dan salah saja, tetapi sesuai atau tidak sesuainya sikap kita kepada sesuatu tertentu. Lalu, apa bedanya moral dengan etika? Etika ini biasanya berupa aturan-aturan yang diterapkan dalam suatu lingkungan tertentu.Â
Misalnya seperti etika masuk masjid atau etika ketika sedang bertemu guru. Sedangkan moral ini yang timbul dari diri kita sendiri, etika dan moral ini sama-sama disepakati. Ketika sedang beretika maka seperti apa kita menunjukkan moralitas pada lingkup etika tersebut. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi moral yaitu budaya dan agama, kondisi sosial ekonomi, dan pola pengasuhan.
Menurut Piaget, perkemabangan moral terbagi menjadi dua yaitu moralitas heteronom (4-8 tahun) dan moralitas otonom (9-10 tahun).
- Moralitas heteronom (4-8 tahun), Pada tahap ini, anak beranggapan bahwa aturan yang ada di masyarakat itu berlaku atau diterapkan secara umum atau tiap aturan ini memiliki porsi yang sama. Selain itu juga anak menganggap jika melanggar aturan maka akan langsung mendapat hukuman.
- Moralitas otonom (9-10 tahun), Pada tahap ini, anak mulai menyadari bahwa apa yang dilakukan misal ketika salah itu paham penyebabnya atau tidak menyamaratakan lagi, dan anak sudah mempertimbangkan nilai lagi.
Kohlberg juga mengemukakan teori terkait perkembangan moral yang dibagi menjadi tiga, diantaranya yaitu:
- Prakonvensional (3-7 tahun), Pada usia ini jika melaksanakan nilai atau sesuatu pada masyarakat masih didasarkan pada reward atau punishment.
- Konvensional (8-13 tahun), Pada tahap ini anak mulai menjalankan nilai kehidupan berdasarkan etika eksternal.
- Pascakonvensional (13+ tahun), Pada usia ini anak mulai menjalankan nilai kehidupan berdasarkan etika personal, sudah memiliki prinsip dan tidak peduli lagi pada reward.
Lalu apakah moral dan norma ini sama? Norma merupakan bagian dari moral, hanya saja norma ini berbentuk ketetapan, sedangkan moral itu apa yang kita tunjukkan.
Untuk itu, penanaman nilai-nilai moral perlu ditanamkan pada anak sejak usia dini agar menghasilkan anak yang tidak hanya berprestasi saja namun memiliki karakter atau sifat yang baik pula.Â
Mengapa kita perlu menanamkannya pada anak sejak dini? Hal tersebut merupakan hal yang sangat penting, karena pada saat masih usia dini, anak tersebut masih memiliki rasa yang sangat peka pada aspek perkembangannya sehingga jika diberi pendidikan moral maka akan membuat anak atau membentuk fondasi pada anak untuk bertingkah laku yang baik kedepannya.
Beberapa contoh yang bisa diterapkan dalam pengembangan moral pada anak usia dini misalnya yaitu saling membantu satu sama lain, mengajarkan pada anak jika terdapat temannya yang sedang kesusahan maka dibantu, saling memberi atau berbagi atau sharing.
Membiasakan anak untuk peduli kepada apapun baik sama teman sebayanya atau sama hewan sekalipun, mengajari anak untuk membiasakan berkata minta tolong jika sedang mengalami kesusahan atau butuh bantuan, selain itu juga kata terima kasih jika sudah diberi pertolongan atau diberi sesuatu oleh orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H