Lombok, 26/12/2024
Sembalun Bumbung -- Mahasiswa Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Integrasi Abdi Sembalun dari UIN Malang melaksanakan kunjungan inspiratif ke Bale Adat, pusat warisan budaya Desa Sembalun Bumbung. Dalam kunjungan ini, mereka tidak hanya menjadi penonton tradisi, tetapi juga terlibat langsung dalam pelestarian budaya lokal dengan berlatih Tarian Tandang Mendet, sebuah tarian sakral penuh makna.
Tarian Tandang Mendet, yang hanya ditampilkan dalam upacara adat Ngayu-Ngayu, merupakan ekspresi rasa syukur masyarakat atas berkah alam yang melimpah. Gerakan dalam tarian ini menggambarkan keharmonisan manusia dengan alam dan spiritualitas masyarakat setempat. Latihan ini dipandu oleh kepala adat dan seniman lokal di pendopo utama Bale Adat, yang juga menjadi pusat latihan seni dan budaya lainnya.
Selain pendopo, Bale Adat juga mencakup beberapa rumah tradisional yang memiliki fungsi yang berbeda-beda, seperti penyimpanan pusaka, tempat ibadah zaman dahulu, dan lainnya. Rumah-rumah ini tidak diperbolehkan untuk dimasuki sembarang orang atau wisatawan, agar tetap terjaga nilai dan sejarahnya.
Selain mengenal budaya, mahasiswa juga mempelajari nilai sejarah Bale Adat yang pernah menjadi lokasi dakwah Walisongo. Kepala desa menegaskan bahwa pagar tua yang mengelilingi area tersebut tetap dipertahankan sebagai simbol nilai sejarah dan spiritual yang dihormati masyarakat setempat.
Pada tahun 2017, kawasan Desa Sembalun Bumbung secara resmi diresmikan sebagai simbol Desa Sembalun Bumbung sebagai Pusat Peradaban Dunia. Melalui peresmian tersebut secara tidak langsung menunjukkan bahwa nilai budaya dan sejarah Desa Sembalun Bumbung sangatlah penting untuk dijaga dan dilestarikan. Karena dalam desa ini menyimpan warisan budaya dan juga dapat menjadi potensi pengembangan pariwisata berbasis budaya dan sejarah yang mampu meningkatkan literasi sejarah bagi masyarakat dan wisatawan.
"Partisipasi kami dalam latihan Tarian Tandang Mendet adalah bentuk dukungan nyata terhadap pelestarian tradisi ini. Kami bangga dapat belajar langsung dari masyarakat lokal dan berharap dapat berbagi pengalaman ini untuk menginspirasi lebih banyak orang," ujar salah satu mahasiswa.