Nyadran di Dusun Tegalrejo Desa Lerep Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Warga memanjatkan do'a saat mengikuti tradisi nyadran di Dusun Tegalrejo, Desa Lerep, Kabupaten Ungaran barat, Jawa tengah, Kamis(03/02/2022)
Belum lama ini, tepatnya Kamis 03/02/2022 warga Dusun Tegalrejo, Desa Lerep, kabupaten ungaran barat, Jawa Tengah melakukan acara nyadran yang berlangsung dengan meriah, penuh keakraban, serta persaudaraan. Tradisi nyadran ini, berasal dari tradisi Hindu- Budha sejak abad ke- XV. Walisongo menggabungkan tradisi dengan dakwahnya, supaya islam dapat diterima dengan mudah. Pada waktu itu, walisongo berusaha meluruskan kepercayaan masyarakat Jawa tentang pemujaan roh yang waktu itu dinilai musyrik dalam Islam. Namun, supaya tidak berbenturan dengan tradisi Jawa, mereka tidak menghapuskan adat tersebut melainkan menyelaraskan dengan ajaran islam seperti membaca Al- Qur'an, tahlil dan do'a.
"Saat acara nyadran warga Tegalrejo bersama- sama melaksanakan berbagai rangkaian acara diantaranya Tawassul, Tahlil, Do'a, dan diakhiri dengan makan bersama dari berbagai jenis makanan yang dibawa oleh warga- warga tersebut untuk acara nyadranan. Tradisi nyadran dilaksanakan setahun dua kali oleh masyarakat setempat untuk mendo'akan para leluhur, sanak keluarga, dan orang tua yang telah meninggal.Â
Selain do'a bersama nyadran juga bertujuan untuk  mempererat kerukunan antar warga. Nyadran dilaksanakan setiap bulan Rajab dan Dzulhijjah, tepatnya pada hari Kamis kliwon. Apabila pada bulan tersebut tidak ada hari Kamis kliwon, maka akan diadakan pada hari Senin kliwon pada bulan yang sama". Ujar pak Slamet riyadi selaku kepala dusun Tegalrejo saat berbincang mengenai nyadran pada hari Senin 31/01/2022.
Acara ini dimulai dengan ziarah dan kerjabakti membersihkan pemakaman di Dusun Tegalrejo tiga hari sebelum acara nyadran dilaksanakan. Ketika acara nyadran warga berkumpul bersama melaksanakan acara tersebut, adapun kegiatan yang biasa dilakukan saat acara nyadran yaitu:
1.Melakukan besih, pembersihan makam dari kotoran dan rerumputan.
2.Melakukan ziarah kubur, dengan mendo'akan para leluhur, sanak keluarga, dan orang tua yang telah tiada.
3.Melakukan kenduri, dengan pembacaan tawassul, tahlil, do'a, dan ditutup dengan makan bersama yang dibawa oleh warga sekaligus tukar menukar makanan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI