Mohon tunggu...
Zilalul Maulana
Zilalul Maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sosial

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN-T Unram Melakukan Sosialisasi Sampah di Kelurahan Ijobalit

4 Februari 2023   13:07 Diperbarui: 4 Februari 2023   13:09 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan, sejumlah Mahasiswa Universitas Mataram (Unram) yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) di kelurahan Ijobalit, kecamatan Labuhan Haji, Lombok Timur melaksanakan Sosialisasi Sampah kepada Masyarakat Ijobalit pada tanggal 24 Januari 2023.

Kelompok KKN Universitas Mataram yang beranggotakan 9 orang yang berada di bawah bimbingan Bapak Ir. Muhammad Amin M. Si yaitu Zilalul Maulana Assya'roni, Indah Audria Salamy, Siti Humaeroh, Ira Sadiana, Gusti Ayu Niatri, Baiq Eka Dewi Saraswati, Wisnu Sanjaya, Dede Saputra dan I komang Yuda Wiradyana. Kelompok KKN Unram di Kelurahan Ijobalit tersebut melakukan Sosialisasi Sampah dengan tema "Gerakan Masyarakat Sadar Lingkungan Sekitar, Bebas Dari Sampah Untuk Hidup Bersih dan Sehat" Di Kelurahan Ijobalit. Kegiatan Sosialisasi Sampah ini langsung dipimpin oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Bapak Bambang Ekasetiawan.

Permasalahan sampah khususnya di negara-negara berkembang termasuk Indonesia merupakan masalah yang sangat serius yang belum mampu diatasai dengan baik hingga saat ini. Beberapa negara di Asia dan Eropa telah sukses menangani sampah secara berkelanjutan sehingga dapat menjadi rujukan dalam penerapan sistem berkelanjutan. Sistem penanganan sampah berkelanjutan harus melibatkan seluruh masyarakat, pemerintah, dan pihak swasta melalui strategi pendidikan sampah sejak dini, membangun budaya sadar sampah, pendidikan sampah di sekolah-sekolah, regulasi pemerintah yang ketat dan detail, pembentukan komunitas peduli sampah, dan gerakan zero sampah secara menyeluruh.

Ketua KKN Universitas Mataram di Kelurahan Ijobalit Zilalul Maulana Assya'roni menjelaskan bahwa sosialisasi Sampah ini bertujuan untuk mengubah pola pikir masyarakat dalam menjaga kesehatan dan kebersihan serta dalam pengelolaan sampah lingkungan dan Sampah rumah tangga. Pentingnya kegiatan ini agar masyarakat dapat mengetahui akan pentingnya menjaga kebersihan diri sendiri dan juga kebersihan lingkungan sekitar.

Sekretaris Lurah Ijobalit Bq. Niswati. S. Sos berterimakasih kepada Mahasiswa KKN-T Unram yang telah mengadakan kegiatan sosialisasi Sampah ini. Menurutnya, kegiatan sosialisasi Sampah ini sangat tepat dilakukan di kelurahan Ijobalit karena di Ijobalit terdapat Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Harapan dari Seklur Ijobalit semoga dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

Bapak Bambang Ekasetiawan dari DLHK mengungkapkan kondisi sampah saat ini yaitu estimasi timbulan sampah di kabupaten Lombok Timur sekitar 486 ton/hari dengan jumlah penduduk 1,2 juta jiwa (BPS 2021), dan ke TPA Ijobalit 120 - 150 ton/hari. Dari data tahun 2021, Sampah terbanyak berasal dari RT sebesar 64,19%, sampah organik/sisa makanan sebesar 36%, sampah plastik sebesar 19%, sampah kertas/karton 3,5% dan sampah lainnya 5,5%. Dengan banyaknya sampah tersebut di TPA Ijobalit, semoga masyarakat dapat memilah dan memanfaatkan sampah tersebut sebaik mungkin, seperti sampah organik yg dapat diolah menjadi kompos dan sampah anorganik dapat diolah menjadi kerajinan/ecobrick.

Menurut Rodi ketua karang taruna Ijobalit, sebelumnya masyarakat sudah memanfaatkan sampah anorganik dan dapat membuat kerajinan dari sampah plastik. Namun yang menjadi permasalahannya ialah pemasarannya yang kurang dan bahkan sepi peminat. Selain melakukan sosialisasi, apa peran penting yang dapat dilakukan oleh pemerintah agar dapat mengurangi sampah di TPA Ijobalit. Kepala lingkungan Ijobalit lauq menambahkan bahwa di TPA tersebut adalah sumber penyakit, karena hewan yang berada di dalam TPA itu sering keluar-masuk ke tempat pemukiman masyarakat, harapannya semoga TPA itu di beri pembatas seperti tembok atau gerbang agar hewan-hewan tersebut tidak dapat keluar masuk sembarangan ke pemukiman masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun