Berita  tentang pembebasan Schapelle Corby selama 3 minggu ini di TV-TV Australia  sangat  massive, baik berita utama maupun kembangannya. Keadaan ini membuat saya dan suami saya sedikit malas menonton berita. Saking bosannya,  kalau ada berita tentang Corby tangan ini gatal segera memindahkan channel. Saya berpikir mungkin kemalasan ini disebabkan oleh ke-Indonesiaan saya dan suami sedikit terusik. Kalau kemungkinan ini betul, alangkah piciknya saya. Setelah mengobrol dengan beberapa teman Australians yang sama sekali tidak memiliki hubungan emosional apapun dengan Indonesia, saya boleh bernafas lega. Ternyata saya tidak sepicik itu. Mereka juga memilki kebosanan yang sama. Kebosanan yang berasal dari di blow-up nya berita tentang Corby oleh media, terutama televisi. Channel Nine yang memiliki hak siar atas serial TV, Schapelle, yang menceritakan bagaimanaCorby, ditangkap, diadili dan ditahan dan mendapat perhatian khusus dari pemerintah Australia merupakan saluran TV yang paling banyak menyiarkan tentang Corby. Sampai-sampai rasanya tiada detik tanpa Corby at nine. Pendapat beberapa teman  Australians bahwa mereka tidak tertarik untuk menonton serial Corby membuat saya penasaran. Ah masa sih orang Australia  tidak mau menonton drama yang mengharu biru seperti ini?. Mereka pada umumnya berpendapat, tugas kita sudah selesai menolong Schapelle bebas, sudah.  Tidak ada lagi drama-drama yang tak berketentuan juntrungnya. Channel Nine sangat senang dengan hak siar yang mereka miliki.  Bahkan dengan pede-nya Nine mengadu head to head Serie tentang Schapelle dengan TV serie tentang INXS, band yang melegenda asal Australia yang disiarkan oleh channel seven. Malam ini, kedua seri itu disiarkan secara perdana. Saya lebih memilih menonton INXS daripada Corby selain karena alasan diatas, juga lebih menarik menonton perjuangan band papan atas dalam meraih kesuksesan. Pasti lebih banyak pelajaran yang bisa dipetik dari serie ini. Sampai acara keduanya selesai, saya bertanya-tanya kira-kira orang Australia lebih menonton acara mana ya? Sayapun googling, dan trata... ternyata mereka lebih memilih menonton INXS daripada Schapelle. Hasil polling malam ini saya screenshootkan hasilnya. Setidaknya polling membuktikan bahwa ketidakmauan saya untuk menonton serie Schapelle bukan karena alasan yang sempit, tetapi karena saya dan beberapa penonton bosan dengan berita dan cerita tentang Schapelle yang didramatisir. Seperti kata seorang teman suami saya yang yang sudah 5 generasi tinggal di Australia, tugas pemerintah Australia sudah selesai. Media jangan lagi mem blow-up seolah-olah Corby tidak bersalah dan berita tentangnya lebih penting dari berita yang lain. Sumber gambar dan polling: http://www.news.com.au/entertainment/tv/nines-schapelle-telemovie-against-sevens-inxs-never-tear-us-apart/story-e6frfmyi-1226821338495
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H