lndustri kelapa sawit merupakan industri strategis yang bergerak pada sektor pertanian (agro-based industry) yang banyak berkembang di negara-negara tropis seperti Indonesia, Malaysia dan Thailand. Manfaat Sawit sangat banyak diantaranya adalah bahan dasar industri seperti industri makanan, Kesehatan, kosmetika, industri sabun. minyak pelumas mesin dan lndustri bahan bakar nabati (Biodiesel). Limbahnya bisa menjadi pupuk organik yg juga akan memberikan pendapatan masyarakat. Sawit bukanlah merupakan tanaman asli di Indonesia, tanaman ini berasal dari afrika yang dibawa oleh penjajah.
Berdasarkan data Kementerian Pertanian (Kementan) luas areal perkebunan kelapa sawit Indonesia mencapai 15,38 juta hektare (ha) pada 2022. Luas ini menjadi rekor tertinggi selama lebih dari lima dekade terakhir.
Namun, luas itu mengalami rata-rata pertumbuhan sebesar 1,8% dalam lima tahun. Menurut kepemilikannya, mayoritas area kelapa sawit Tanah Air dimiliki Perkebunan Besar Swasta (PBS), yakni seluas 8,4 juta ha pada 2022. Ada juga Perkebunan Rakyat (PR) seluas 6.37 juta ha. Sementara Perkebunan Besar Negara (PBN) paling kecil, yakni hanya 598.781 ha.
Areal perkebunan kelapa sawit ini tersebar di 34 provinsi Indonesia. Provinsi Riau tercatat memiliki kebun kelapa sawit terluas dengan luas 2,99 juta ha pada 2022 atau 19,50% dari total luas perkebunan kelapa sawit dalam negeri. Kementan juga mendata, volume produksi kelapa sawit nasional mencapai 48,23 juta ton sepanjang 2022. Angkanya naik 3% dari tahun sebelumnya yang berjumlah 46,85 juta ton. Industri kelapa sawit telah berkembang menjadi bagian penting dalam perekonomian Indonesia, menyumbang 4,5% PDB dan mengangkat jutaan masyarakat Indonesia keluar dari kemiskinan.
Negara-negara yang menjadi tujuan utama ekspor CPO dan PKO Indonesia adalah Cina, India, Pakistan, Belanda, Malaysia dan Singapura. Selain Indonesia, negara lain yang menjadi produsen kelapa sawit terbesar di dunia antara lain Malaysia, Thailand, Nigeria, dan Colombia. Minyak sawit Indonesia merupakan Industri Ekspor yang berkelanjutan. Produksi dari wilayah bersertifikat ISPO mewakili hampir 40 persen produksi minyak sawit global. Harga referensi minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) untuk periode 16-31 Januari 2024 ditetapkan menjadi U$774,93 per ton. Harga referensi CPO tersebut naik US$28,24 atau 3,78% dari harga referensi pada 1-15 Januari 2024 sebesar US$746,69 per ton.
Dampak Negatif Tanaman SawitÂ
Untuk mengetahui dampak negatif suatu industri dapat dilakukan dengan penilaian siklus hidup (life cycle assessment - LCA). LCA sering digunakan untuk menilai dampak lingkungan dari suatu produk berdasarkan pengaruh lingkungan yang diberikan oleh sebuah produk mulai dari tahap ekstraksi material hingga pembuangan akhir.
Sebagai Contoh, evaluasi LCA untuk Minyak Sawit dapat dilakukan dengan menilai dampak lingkungan dari kegiatan
1 . Pra konstruksi,
2. Konstruksi,