Aspek penilaian ini sangat penting, termasuk nilai-nilai religius yang tertanam dalam tatanan kehidupan sehari-hari. Sikap mental yang bagus akan mendorong penilaian utama bagi siswa, guru terus memantau sikap mental keseharian siswa. Oleh karena itu kita berharap agar pemerintah terus menggenjot tatanan kurikulum pendidikan yang berkualitas tanpa ada perbedaan baik daerah pedalaman, terisolir dan tertinggal.Â
2. Aspek Pengetahuan
Aspek pengetahuan merupakan daya serap materi pelajaran, baik materi pelajaran inti maupun materi umum. Dimana daya serap siswa dikala guru menjelaskan inti materi siswa dengan mudah dicerna dan diaplikasikan.Â
Misalnya pelajaran Matematika dengan materi Trigonometri, dimana siswa bisa menghubungkan fungsi pelajaran triginometri dengan kehidupan. Dimana siswa memahami akan fungsi rumus triginometri, bukan hanya sekedar menyelesaikan soal tetapi memahami kesinambungan antara trigonemetri dengan pengukuran sudut bangunan.Â
Pengetahuan yang diharapkan berupa sejumlah informasi yang bisa di serap oleh siswa, misalnya dalam pembelajaran PPkN dengan materi Wawasan Kebangsaan, dimana siswa mengetahui nilai-nilai kehidupan dalam berbangsa dan bernegara, misalnya toleransi dalam beribadah, tanpa menjadikan perbedaan sebagai masalah tetapi lebih mengutamakan perbedaan sebagai persatuan kemajemukan kehidupan.Â
Aspek pengetahuan sangat berpengaruh dalam proses penilaian, termasuk dalam menyelesaikan soal-soal latihan. Dalam pelajaran Fisika misalnya berkaitan dengan materi energi listrik, siswa bisa membedakan sisi ion positif dan negatif.Â
Aspek pengetahuan ini merupakan hal penting dari proses suatu pendidikan, inteligensi (IQ) siswa sangat mendukung proses perkembangan otak siswa dalam menyerap materi pelajaran. Sama halnya juga keterkaitan kemajuan zaman, termasuk dalam menciptakan aplikasi dalam perangkat lunak, maka pendekatan disini agar guru mengaitkan isi materi dengan perkembangan industri 4:0.
3. Aspek Keterampilan
Pengetahuan tanpa keterampilan sama juga sia-sia, antara pengetahuan dan keterampilan bisa berjalan berbarengan untuk melahirkan sebuah karya. Karya yang dimaksud adalah bersifat nyata, baik dalam bentuk tulisan maupun penemuan-penemuan terbaru. Misalnya dalam pelajaran Fisika, bahwa asam (basa) bisa menghantarkan energi listrik.Â
Disini dibutuhkan keterampilan siswa yang mampu berpikir. Kenapa bisa asam (basa) bisa menghantarkan energi listrik, disinilah fungsi akal manusia untuk berpikir.Â
Baca juga : Dampak Penerapan K13 (Kurtilasi) dalam Pendidikan