Kota Semarang merupakan kawasan yang memiliki dua wilayah geografis yaitu daerah bawah dan daerah atas. Wilayah dataran rendah kota Semarang berada pada bagian utara dan lebih dikenal dengan sebutan kota bawah, diantaranya: Genuk, Johar, Kaligawe, Kota Lama dan sebagainya. Wilayah perbukitan berada pada bagian selatan dan lebih dikenal dengan sebutan kota atlas yaitu: Gombel, Banyumanik, Tembalang dan seterusnya.
Banjir adalah suatu kejadian yang tidak stabil menjadi sesuatu yang harus diatasi. Secara umum banjir disebabkan oleh curah hujan yang tinggi diatas normal sehingga sistem pengaliran air yang terdiri dari sungai, dan anak sungai alamiah, drainase dan kanal penampung banjir buatan tidak mampu menampung akumulasi air hujan dan menjadi meluap.
Banjir dan Rob (Air laut pasang) merupakan masalah yang sering melanda kota Semarang. Dengan kondisi tersebut maka, tak heran wilayah Semarang bagian utara sering terjadinya banjir. Daerah Tambakrejo merupakan daerah kawasan Semarang Utara yang terletak JL. Tambakrejo Raya, Semarang Utara Kota Semarang, Jawa Tengah. Kawasan ini terbilang rawan banjir, bukan hanya banjir yang di akibatkan hujan saja melainkan banjir yang di sebabkan banjir Rob (Air Laut Pasang).
Pemanfaatan sumber daya alam (SDA) salah satunya penebangan hutan secara liar, pembangunan kawasan industri di daerah hulu, serta perluasan pemukiman penduduk di daerah resapan air, telah mempengaruhi siklus air sehingga terjadi bencana banjir. Kelurahan Tambakrejo merupakan daerah yang penuh dengan pemukiman dan di kelilingi sungai-sungai kecil. Pemukiman di daerah ini seringkali terkena imbas genagan air. Banyak rumah-rumah penduduk yang ikut tergenang apabila terjadi hujan deras maupun air pasang laut. Tidak hanya itu, banyak pemukiman yang membangun rumahnya berdekatan dengan aliran sungai, sehingga volume air yang tertampung di dalam sungai menjadi sedikit.
“Banyak sekali warga sekitar kampung Tambakrejo yang membuang sampah ke daerah sungai yang terletak di samping pemukiman mereka.” ungkap aji
Selain itu, penyebab banjir juga terjadi di perlintasan kereta api yang ada di wilayah Kelurahan Tambakrejo. Banjir yang terjadi di perlintasan rel kereta api ini berasal dari sungai yang tidak jauh dari pemukiman Kelurahan Tambakrejo. Jika diperhatikan sungai ini terbilang cukup luas dan dapat menampung air dengan volume yang besar. Akan tetapi, banyak sampah dan tumbuh-tumbuhan yang menghambat aliran air di sungai tersebut.
Berbagai macam dampak yang ditimbulkan akibat banjir ini mulai terasa bagi masyarakat Kelurahan Tambakrejo. pertama, banjir menyebabkan terganggunya aktivitas perjalanan bagi kendaraan sepeda motor/mobil mulai dari jalanan yang rusak dan berlubang akibat terkikis genangan air. Jalan raya yang rusak tersebut sangat membahayakan bagi para pengguna jalan yang menlintasi daerah Tambakrejo. Kedua, menggangu aktivitas perjalanan kereta api, hal ini menyebabkan perjalanan kereta api menjadi tersendat saat melewati jalur tersebut. Seorang penjaga palang perlintasan kereta api di lokasi ini menjelaskan
“Pada tahun 2005 pernah terjadi kendala pada kereta yang hendak melewati genangan air.” ungkap priyanto