KEHIDUPAN BISNIS RASULULLAH: LEBIH LAMA DARI MASA KERASULANNYA
Oleh: Aang Kunaepi, Muizz Buldani Surya Syafiin, M. Gilang Pamungkas, Zikri Fadli, Rian Afriyanto
Teknik Lingkungan Universitas Pelita Bangsa
Email: buldani.muizz@gmail.com
Abstrak
Banyak orang beranggapan bahwa menjadi seorang Muslim yang baik berarti mengabaikan semua aspek kehidupan dunia dan hanya berfokus pada ibadah. Namun, Rasulullah Salallahu 'Alaihi Wassalam, sebagai pemimpin revolusioner dan pebisnis ulung, menunjukkan bahwa keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat adalah kunci. Artikel ini mengulas perjalanan bisnis Rasulullah yang mengedepankan nilai-nilai etika dan keberkahan.
Kata Kunci: Rasulullah, bisnis, etika, sukses
Pendahuluan
Banyak orang melihat bisnis semata-mata sebagai upaya untuk memperoleh keuntungan maksimal. Prinsip ekonomi klasik seringkali mendorong praktik yang mengabaikan tanggung jawab sosial dan etika bisnis. Namun, Rasulullah Muhammad SAW mencontohkan bahwa bisnis dapat dilakukan dengan integritas dan kejujuran, serta memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat.
Perjalanan Bisnis Rasulullah
Kesuksesan bisnis Rasulullah dimulai sejak usia 12 tahun, saat beliau mulai berdagang ke berbagai negeri bersama pamannya, Abu Thalib. Sejak remaja, beliau sudah menggembala kambing untuk mendapatkan uang. Kepribadian beliau yang jujur dan amanah membuatnya dipercaya banyak orang, termasuk Khadijah, seorang saudagar kaya yang kemudian menjadi istri beliau. Setelah menikah, Rasulullah terus berdagang dan mengelola bisnis dengan prinsip-prinsip yang adil dan jujur.
Rahasia Sukses Bisnis Rasulullah
Kejujuran dan Amanah
Rasulullah selalu bersikap jujur dalam setiap transaksi bisnis. Kejujuran ini membangun reputasi dan kepercayaan yang sangat penting dalam dunia bisnis. Kejujuran juga memungkinkan beliau untuk mendapatkan investor yang baik, seperti Khadijah.-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!