Pagi yang mendung
Seolah tak ingin mendukung
Segala aktivitas jadi terkungkung
Terkungkung kenyataan tak berarti
Hasrat jiwa yang selalu menanti
Gundah hati yang tiada terobati
Nestapa yang tiada mengerti
Jiwa terpajang bagai pelangi
Tangis sendu selalu mengiringi
Senyum tawa ingin mendampingi
Perjuangan panjang akan kuarungi
Demi engkau yang ku sayangi
Tangismu tak dapat kuhindari
Jiwaku berusaha tuk mengingkari
Kesedihan yang terpatri dalam diri
Meski sesal sering membanjiri
Jiwa yang rapuh kuatkan diri
Demi kalian aku berlari
Jiwa yang masih awam
Menelusuri untaian alam
Wahai sang pemberi kalam
Sinari jiwa yang temaram
Sujudku di ujung malam
Wahai sang pencipta
Kuatkan jiwa yang meronta
Dalam diri sungguh nyata
Hidup yang perlu ditata
Allah Maha Pencipta
Pemilik alam semesta
Ridhoi secara nyata
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H