Mohon tunggu...
Zikria Desi Anggraini
Zikria Desi Anggraini Mohon Tunggu... Guru - Ibu dari tiga anak, berprofesi sebagai guru SD

Lahir di Lombok tahun 1987

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jiwa yang Awam

28 Oktober 2022   23:30 Diperbarui: 28 Oktober 2022   23:39 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi yang mendung
Seolah tak ingin mendukung
Segala aktivitas jadi terkungkung

Terkungkung kenyataan tak berarti
Hasrat jiwa yang selalu menanti
Gundah hati yang tiada terobati
Nestapa yang tiada mengerti

Jiwa terpajang bagai pelangi
Tangis sendu selalu mengiringi
Senyum tawa ingin mendampingi
Perjuangan panjang akan kuarungi
Demi engkau yang ku sayangi

Tangismu tak dapat kuhindari
Jiwaku berusaha tuk mengingkari
Kesedihan yang terpatri dalam diri
Meski sesal sering membanjiri
Jiwa yang rapuh kuatkan diri
Demi kalian aku berlari

Jiwa yang masih awam
Menelusuri untaian alam
Wahai sang pemberi kalam
Sinari jiwa yang temaram
Sujudku di ujung malam

Wahai sang pencipta
Kuatkan jiwa yang meronta
Dalam diri sungguh nyata
Hidup yang perlu ditata

Allah Maha Pencipta
Pemilik alam semesta
Ridhoi secara nyata

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun