Mohon tunggu...
Zidny Hernuadi
Zidny Hernuadi Mohon Tunggu... -

INTJ. Belajar menulis. Mempersiapkan diri untuk masa depan. Tertarik pada isu-isu sosial, politik, ekonomi dan pendidikan.\r\nMemimpikan Indonesia yang sejahtera.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Subsidi untuk Kesejahteraan Buruh

3 November 2013   01:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:40 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pukul 19.00.

Perdebatan mengenai buruh masih hangat sampai hari ini. Masalah utama buruh di Indonesia, seperti halnya juga di negara-negara lain di dunia adalah masalah kesejahteraan. Pendapatan buruh yang rendah terutama di negara-negara miskin dan berkembang seringkali tidak atau hanya pas mencukupi kebutuhan mereka. Pemerintah selalu kesulitan untuk mengatasi masalah ini karena mereka juga tidak mungkin menuntut dunia usaha untuk menaikkan penghasilan gaji buruh melebihi kemampuan industri. Bila itu dilakukan maka akan banyak perusahaan yang lumpuh, dan pada akhirnya akan menyebabkan banyak buruh kehilangan pekerjaan.

Kesejahteraan seseorang sesungguhnya dipengaruhi oleh dua komponen, yaitu pendapatan dan pengeluaran. Bagi pemerintah mungkin sulit untuk mengatur pendapatan buruh, tapi mereka bisa melakukan sesuatu untuk menekan pengeluaran buruh. Komponen dasar yang umumnya memakan porsi besar dalam biaya pengeluaran masyarakat adalah tempat tinggal, transportasi, bahan pokok, serta tunjangan kesehatan dan bila ada, pendidikan bagi anak. Seandainya pemerintah mampu mengontrol harga komponen-komponen dasar ini agar tetap terjangkau, maka urusan kesejahteraan buruh seharusnya bisa diatasi.

Salah satu cara paling mungkin dan efektif yang bisa pemerintah lakukan untuk mewujudkannya adalah dengan memberikan subsidi. Apa yang akan dilakukan oleh pemprov dki dengan membangun rusun-rusun murah di dekat kawasan industri adalah contoh bagaimana pemerintah bisa menekan pengeluaran tempat tinggal dan transportasi buruh. Dan itu adalah bentuk subsidi. Demikian juga dengan dikeluarkannya kartu Jakarta Sehat dan kartu Jakarta Pintar. Dua hal itu merupakan bentuk subsidi di bidang kesehatan dan pendidikan.

Lalu subsidi bagaimana yang bisa dilakukan untuk menekan biaya bahan pokok? Dalam benak saya pemerintah mungkin bisa menyediakan satu pasar grosir besar yang dikhususkan bagi buruh. Pasar grosir ini dibangun di kawasan pemukiman buruh dan disana dijual bahan-bahan pokok dengan harga yang sudah disubsidi oleh pemerintah. Karena diperuntukkan untuk buruh, maka pasar grosir ini hanya boleh dikunjungi oleh buruh. Barangkali bisa juga diperuntukkan bagi umum, namun setidaknya hanya buruh yang mendapatkan harga subsidi.

Buruh yang ingin berbelanja di grosir ini nantinya harus memiliki suatu kartu yang bisa menunjukkan kalau dia benar buruh dan berhak untuk berbelanja di grosir tersebut. Kartu itu juga nantinya berfungsi untuk membatasi jumlah pembelian. Hal ini untuk mencegah buruh untuk membeli barang subsidi dalam jumlah banyak untuk kemudian dijual kembali dengan harga normal.

Subsidi-subsidi di atas adalah salah satu solusi yang bisa diambil pemerintah untuk mengatasi masalah buruh yang selalu datang tiap tahun. Dengan penyediaan subsidi, maka kesejahteraan buruh akan meningkat meskipun dengan penghasilan yang tetap. Dan inilah tantangan bagi pemerintah untuk mewujudkannya.

Bo, 2 November 2013

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun