Kualitas Pendidikan di indonesia
Pendidikan adalah salah satu elemen yang sangat penting untuk membangun sebuah negara. Pendidikan adalah kunci untuk menghapuskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan. Mungkin bagi kita yang tinggal di kota-kota besar merasa bahwa pendidikan di Indonesia ini sudah cukup merata namun, mengapa tingkat kemiskinan di Indonesia masih saja besar?Â
Pendidikan di kota-kota besar Indonesia mungkin sudah berkembang dengan sangat pesat namun, tidak bagi kota-kota terpencil. Beberapa sekolah di kota terpencil memiliki bangunan yang tidak layak seperti halnya yang dialami oleh SMPN 5 Amabi Oefeto Satap yang berada di Kupang, NTT. Di sana, atap terbuat dari daun lontar dan untuk dindingnya dibuat dari pelepah daun gewang yang dikeringkan. Setiap kali hujan turun, pastinya mereka tidak bisa menggunakan tempat itu sebagai sumber belajar.
Selain bangunan yang kurang layak, gaji tenaga pendidikan di indonesia terutama gaji guru honorer adalah berkisar di batas minimal UMR per wilayah. Padahal tanggung jawab yang dipegang oleh guru juga besar. Mereka diwajibkan membuat soal-soal baru untuk latihan maupun ujian bagi siswa, mereka harus mengawasi siswa satu kelas dengan jumlah besar, dan mereka juga orang yang pertama kali disalahkan apabila ada yang salah dengan siswa.
Bahkan belakangan ini ada isu hangat yang datang dari beberapa perguruan tinggi di Indonesia, yaitu kenaikan harga UKT bagi mahasiswa/i baru di tahun 2024 ini. Tanggapan dari menteri pendidikan mengenai kenaikan harga UKT ini dianggap bukan masalah genting karena menurutnya, kuliah bukanlah pendidikan utama. Apabila pemerintah terus menerus tutup mata untuk masalah ini, jumlah masyarakat yang menempuh pendidikan di jenjang perkuliahan pastinya juga akan mengalami penurunan.
Solusi dari segala problematika pendidikan di Indonesia ini memiliki beberapa solusi. Untuk yang pertama yaitu solusi sistemik yaitu memprioritaskan untuk memecahkan permasalahan yang ada saat ini seperti masalah gaji tenaga pendidikan, fasilitas yang kurang layak maupun tingginya biaya pendidikan. Untuk yang kedua yaitu solusi teknis atau upaya praktis. Contohnya adalah dengan mengumpulkan seluruh perwakilan guru di indonesia untuk dilatih bersama agar mengurangi ketimpangan kualitas mengajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H