Media sosial adalah ruang baru bagi kita untuk mendapatkan informasi terupdate, pengetahuan baru, mendapatkan hiburan serta bisa lebih mudah terhubung dengan orang terdekat yang jauh dari jangkauan kita. Sebagai pengguna media sosial, kita perlu menyadari hal baik dan buruk yang menyertainya.Â
Terkadang orang terjebak dalam media sosial dan tidak menyadari bahwa hal tersebut memiliki dampak negatif pada mereka.Â
Kita semua menggunakan media sosial dengan alasan yang berbeda-beda. Beberapa dari kita menggunakannya untuk menghabiskan waktu, sementara yang lain menggunakannya untuk berbagi kehidupan dengan teman dan keluarga. Media sosial adalah cara yang bagus untuk terhubung dengan orang lain.
Ada begitu banyak platform media sosial di luar sana, dan semuanya berbeda. Beberapa dari kita menggunakan Facebook, sementara yang lain lebih memilih Instagram, TikTok atau Twitter. platform ini sering kali menjadi pelampiasan seseorang saat mengalami bosan atau sekedar cari info dan lain sebagainya.Â
Sosmed sering kali menjadi tempat pelampiasan emosi seseorang atau sekedar berbagi keluh kesah. Dari berbagai platform sosial media yang ada pasti kita pernah melihat beberapa orang memposting masalah nya, pencapaian, penjualan, atau hal hal bahagia nya.
Bagaimana seseorang menumpahkan isi hatinya?
Menumpahkan isi hati bisa dilakukan dengan berbagai cara. Beberapa orang memilih mencurahkan isi hati dengan curhat dengan teman nya atau orang terdekat, membuat catatan, dan memposting ke sosial media namun hanya untuk beberapa penglihat saja. Sebenarnya apa sih yang menjadi motivasi seseorang untuk meluapkan emosinya atau menumpahkan perasaan nya di sosial media?.Â
Beberapa orang saat ini memilih sosial media untuk menumpahkan perasaan nya entah itu perasaan senang, sedih, atau gundah galau merana.Â
Dengan ada nya sosial media mencurahkan perasaan di buku menjadi kegiatan yang jarang dilakukan orang orang pada saat ini. Dahulu penjualan buku diary sangat lah laku berbondong-bondong anak anak maupun remaja membeli nya untuk menumpahkan isi hati mereka. Kegiatan menulis di buku diary ini mungkin terlihat kuno tapi dengan menumpahkan isi hati di buku bisa menjadi lebih aman karena tidak terlihat oleh publik luas.
Apa sih tanggapan mereka?
Menumpahkan isi hati di sosial media pun tidak ada salah nya. Beberapa orang merasa lega dengan itu. Menuangkan isi hati di sosial media menjadi hal yang wajar karna tidak semua orang dapat karna mengekspresikan kesedihan, kekesalan, atau kesenangan mereka ke orang lain.Â