Mohon tunggu...
Azmi Permata Ramadhani
Azmi Permata Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

hello there

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Mbah Dami, Wanita Perkasa Lemah Putih

8 Juni 2021   14:07 Diperbarui: 19 Juni 2021   13:13 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kawasan karst merupakan sebuah wilayah yang memiliki bentang alam dan unik. Salah satu kawasan karst yang yang ada di Indonesia adalah Pegunungan Sewu yang membentang dari Kabupaten Bantul hingga Kabupaten Tulungagung. Gunungkidul merupakan daerah yang dilewati oleh Pegunungan Sewu. Memiliki luas 1.485 km dengan 18 kecamatan yang ada, Gunungkidul memiliki kawasan perbukitan karst tentunya memiliki fungsinya yaitu menjaga keseimbanagn berbagai ekosistem yang ada dikawasan tersebut. Selain itu, kawasan karst juga menjadi tempat untuk mengais rejekinya, salah satunya adalah Mbah Dami di lemah putih.

Lemah putih adalah sebutan kawasan bukit batu karst atau batu kapur yang menjadi tempat Mbah Dami untuk mengais rejeki menjadi pekerja ngepok, seorang wanita yang kuat dan tangguh. Bekerja sebagai ngepok menjadikan pekerjaan utama untuk memenuhi kebutuhan kesehariannya untuk membeli "bumbon dapur". Ngepok adalah sebutan kerjaan yang mengangkat batu karst kedalam mesin dan kedalam truk tronton.

Lemah putih yang menjadi tempat Mbah Dami merupakan tempat transit batu kapur yang sebelumnya ditambang dari penambangan batu kapur yang tidak jauh dari lokasi lemah putih tersebut. Menjadi tempat menghancuran batu-batu agar menjadi kecil. Bekerja mengangkat bebatuan karst untuk dimasukan kedalam mesin penghancur menyebabkan Mbah Dami mengalami beberapa kejadian seperti terkena serpihan batuan yang sedang dihancurkan dengan alat yang mengenai wajah beliau. Berangkat dari jam 9 pagi hingga 11 siang atau ketika shift siang pada jam 2 hingga 4 sore. Dengan gaji yang tidak tetap karena besaran gaji tergantung dengan banyaknya orang yang datang ke lemah putih.

 

Setiap truk tronton yang didatang sudah diberi anggaran tersendiri sebanyak Rp300.000,00 untuk orang-orang yang bekeja sebagai ngepok. Semakin banyak orang yang datang, maka semakin sedikit juga upah yang didapat Mbah Dami yaitu Rp5.000,00 dan paling banyak Rp7.000,00 per truk tronton. Pemberian gaji dilakukan setiap persepuluh truk tronton yang datang ke lokasi. Dalam seminggu truk yang datang ke lokasi paling banyak sebanyak 20 truk dan itu tidak pasti. Semua truk tronton yang setiap harinya datang akan dikirim ke Surabaya. Terdapat sistem tabungan bagi pekerja seperti Mbah Dami dan akan diambil ketika bulan puasa untuk membeli sembako.

Tempat penambangan sudah ada sejak 30 tahun yang lalu dan sudah memiliki izin tambang. Walaupun sudah berdiri lama dan memiliki izin, rupanya upaya dalam pencegahan kecelakaanpun ditanggung sendiri. Terlebih dalam peralatan seperti cangkul dll dibeli dengan uang sendiri. Dalam ucapan Mbah Dami "usaha mandiri, alat-alat sing dingo nggih tombok".Walaupun minim dalam upaya pencegahan kecelakaan, perusahaan berusaha bertanggungjawab atas kecelakaan yang terjadi.

Sebelum adanya mesin yang menaikkan batu ke truk, para pekerja mengangkat bongkahan batu-batu secara manual ke dalam truk dengan menggunakan kayu yang dimiringkan untuk menaiki truk-truk tersebut atau yang disebut dengan ampalan. Ketika masih menggunakan ampalan banyak pekerja yang jatuh dari jembatan tersebut.

Mayoritas pekerja ngepok adalah ibu rumah tangga yang tidak memiliki pekerjaan tetap. Salah satu warga sekitar mengatakan bahwa terlalu banyak ibu-ibu yang bekerja sebagai ngepok sejak mereka masih muda dan masih bekerja hingga sekarang mengidap penyakit kista atau kanker rahim karena mereka mengangkat beban batu kapur terlalu sering.

Walaupun Mbah Dami saat ini sudah berumur 70 tahun melakukan pekerjaan ngepok yang mengangkat beratnya batu karst dengan gaji yang didapat seperti apa adanya. Beliau selalu bersyukur dengan apa yang didapat dan belum terpikirkan untuk pensiun dari ngepok.

Penulis: Azmi Permata Ramadhani

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun