Awalnya biasa saja, COVID'19 kami pikir hanya akan menjadi virus biasa, ternyata kami salah. Semenjak diumumkannya pasien COVID pertama, kami sudah mulai was-was, hingga akhirnya, semua ambyar, bubar dan berantakan.
Kami dipulangkan, beberapa #WFH dan parahnya, sebagian harus bertahan, mencari solusi terbaik demi menyambung nyawa. Beberapa bulan setelahnya, Jakarta menjelma menjadi rimba, masyarakat menjerit berisak tangis dan berurai air mata, apa yang kami lakukan? Skeptis dengan nada lemah terjaring ke telinga saya dimana-mana.Â
Seperti tawanan, kami tidak boleh dipulangkan, tentu saja berakibat fatal, zona merah, positif naik, berlawan arah! Ekonomi pun jatuh terperosok. Lebih dari bayangan maut, kami merindukan keluarga.
Untung saja ada perdana Tri AlwaysOn yang hadir dengan harga terjangkau, kita dapat menikmati kuota internet 1GB dan bebas telepon ke sesama nomor Tri 120 menit/hari selama 60 hari, selama nomor Tri masih berada dalam masa aktif.Â
Meskipun saya tinggal di Jakarta sebagai kota dengan lalu lintas data yang padat, saya dapat #KalahkanJarak dan berkomunikasi dengan lancar berkat didukungan teknologi-teknologi jaringan yang terbaru. Teknlogi apa saja? Klik disi atau  https://bit.ly/2XqKZMI untuk mengetahuinya.
Sambil tersenyum, saya mengingat sebuah filosofi, segala sesuatu yang buruk selalu mengandung hikmah yang tersendiri, saya percaya itu, sehingga pada masa pandemi ini, jemari saya dapat menulis beberapa naskah, sebagian telah terbit, dan sebagian yang lain dalam proses.
Tri AlwaysOn membantu saya untuk berkomunikasi dengan editor, baik itu via Whastapp, Zoom, maupun telepon, kualitas video dan suaranya tidak pernah membuat kami salah fokus!
Jadi, saya tidak khawatir kebobolan lagi. Kalian bisa cek sendiri di www.tri.co.id untuk mengetahui lebih jelas, karena paketnya beragam, dan menggoda untuk dipinang. Selain itu, saya juga dapat memilih nomor cantik  sesuka saya melalui www.tri.co.id atau www.tri.co.id/perdana-online, mendukung karir anak muda banget, deh!