Mohon tunggu...
Zielby Yudagati
Zielby Yudagati Mohon Tunggu... profesional -

Aku adalah Sang Bayu, yg berkesiur di dingin hari. Aku adalah embun pagi, yg mencoba menetes di gersang pagi. Sungguh hidup tak selalu mudah. Tapi aku akan terus bertahan dan meLangkah .\r\n\r\nuntukmu INDONESIA RAYA\r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lagu Tegar

21 November 2011   05:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:24 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi mengalir kembali, beningnya semurni hati
masihkan kuterpaku pada malam yang tak menentu
Saat kuterjerat mimpi
*
Syukuri nikmat Ilahi, kurasakan hidup kini
Sebagai manusia aku hirup dalam nafasku
saat bangun dari tidur
*
Melintasi hari bersama mentari, menyusuri pagi yang bersih
Kuhempaskan resah , terbuanglah gundah
mendekatlah Cinta dekaplah
*
Sedetik lalu berganti, bahagia ataupun sedih
Itulah manusia, penuh dinamika hidupnya
Semuanya dari ILAHI
*
Nikmati saja adanya, ikhlas kan menjadi Hikmah
Bukankah cobaan akar dari keberhasilan
Bangun dari kesedihan
*

Melintasi hari bersama mentari, menyusuri pagi yang bersih
Kuhempaskan resah , terbuanglah gundah
Mendekatlah Cinta oh dekaplah

*
Dan tak pernah Sepi walau cintaku mati, kan kumengerti hidup ini
Berusaha diri, Tegar dalam hati
Kulantunkan saja melodi,,,
*
( Jalani saja garis kehidupan ini dan berusaha perbaiki diri, karna bisa jadi kegagalan yang kemarin adalah buah dari apa yang telah kita lakukan )

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun