Mohon tunggu...
Zidny Kurnia Ramdhani
Zidny Kurnia Ramdhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Ibn Khaldun Bogor

Bisnis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Guru PAI dalam Mengembangkan Kreativitas dalam Proses Pembelajaran

26 Juni 2024   23:46 Diperbarui: 26 Juni 2024   23:58 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menurut Kamus Besar Besar Bahasa Indonesia Kreativitas dapat diartikan sebagai daya cipta atau kemampuan untuk menciptakan sesuatu. Kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu yang baru. Hasil karya atau ide-ide baru itu sebelumnya tidak dikenal oleh pembuatnya maupun orang lain. Kemampuan ini merupakan aktivitas imajinatif yang hasilnya merupakan pembentukan kombinasi dari informasi yang diperoleh dari pengalaman-pengalaman sebelumnya menjadi hal yang baru, berarti dan bermanfaat. kreativitas bisa diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk melihat bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah dengan melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada sehingga lebih efisien, efektif dan produktif. 

Kreativitas dapat didefinisikan sebagai pengejawantahan gagasan atau teori yang inovatif yang bersifat baru, serta sebagai upaya produktif yang unik yang berasal dari individu. Dengan dasar ini, pentingnya kreativitas dalam konteks pendidikan menjadi sangat signifikan, karena kreativitas membantu mengubah materi pembelajaran menjadi sesuatu yang unik dan bermanfaat. Oleh karena itu, pengembangan kreativitas seharusnya dimulai sejak usia dini.

Pengembangan kreativitas dapat dilakukan melalui proses belajar diskaveri/inkuiri dan belajar bermakna, dan tidak dapat dilakukan hanya dengan kegiatan belajar bersifat ekspositori. Karena inti dari kreativitas adalah pengembangan kemampuan berpikir divergen dan bukan berpikir konvergen. Berpikir devergen adalah proses berpikir melihat suatu masalah dari berbagai sudut pandangan atau menguraikan sesuatu masalah atas beberapa kemungkinan pemecahan. Untuk mengembangkan kemampuan demikian guru perlu mencipatakan situasi belajar-mengajar yang banyak memberi kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah, melakukan beberapa percobaan, mengembangkan gagasan atau konsep-konsep siswa sendiri. Situasi demikian menuntut pula sikap yang telah demokratis, terbuka, bersahabat, percaya kepada siswa. 

Peran orang tua pun sangat mempengaruhi dalam mengembangkan Kreativitas anak atau peserta didik. Karena biasanya orang tua kurang menyadari dampak dari sikap mereka terhadap perkembangan kepribadian anak.Oleh sebab itu banyak sekali hal-hal yang harus diketahui oleh seorang pendidik baik orang tua maupun para guru di sekolah untuk mengembangkan kreativitas seorang anak. Sehingga tidak adanya pola pikir yang monoton, tidak berkembang untuk berpikir maju atau tidak dapat memunculkan suatu ide baru. Oleh karena itu harus lebih cermat bagi para guru dan orang tua dalam memahami karakteristik seorang anak. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun