Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kelompok 64 gelombang 7 memberikan materi edukasi tentang Gender Equality yang dilaksanakan pada hari Selasa (13/09/22) di TK Al-Izzah Dusun Balong Lombok, Desa Medali, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur.
Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang. Di antara negara-negara di ASEAN, Indonesia memiliki nilai indeks ketimpangan gender yang tertinggi ke-4 setelah Kamboja (Badan Pusat Statistik, 2018). Mengutip riset yang dilakukan kantor berita CNN (2017) bahwa anak-anak berusia 2 hingga 6 tahun mempelajari stereotipe perempuan dan laki-laki melalui permainan,ketrampilan dan kegiatan yang terkait masing-masing gender. Anak berusia 7 hingga 10 tahun sudah mulai melekatkan kualitas tertentu kepada perempuan dan laki-laki seperti laki-laki agresif dan perempuan emosional.
Berdasarkan riset ini, kita dapat mengantisipasi atau setidaknya meminimalisir kemungkinan terjadinya kekerasan seksual terhadap perempuan di masa mendatang melalui pendidikan kesetaraan gender sejak usia dini. Kunci dari pendidikan kesadaran kesetaraan gender ini ialah memberikan kesempatan yang sama baik bagi anak perempuan maupun laki-laki.
Edukasi tentang kesetaraan gender bisa berbentuk sebagai sosialisasi. Guru memberikan pemahaman tentang kesetaraan gender dan hal-hal apa saja yang menyimpang agar murid mudah mengerti dan mengatasi masalah ini. Kemudian, penerapan di sekolah seperti: menyalonkan perempuan sebagai ketua kelas, pemimpin upacara, belajar futsal, dan hal-hal yang biasa diperuntukkan pada laki-laki. Maka dari itu kami Tim PMM UMM kelompok 64 gelombang 7 ber-inisiatif untuk memberikan edukasi tentang kesetaraan gender atau Gender Equality pada Murid TK Al-Izzah Mojokerto.
Dengan adanya edukasi terhadap anak-anak usia dini ini anak-anak bisa menanamkan pemahaman kesetaraan gender yang benar. Karena, gender dianggap sebagai pemisah kodrat dan peran-peran antar perempuan dan laki-laki sesuai dengan sifatnya, yang seringkali dianggap sebagai patokan profesi. Sedangkan, sifat dapat dipertukarkan dan berubah dari waktu ke waktu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H