Mohon tunggu...
Ilhammmmm
Ilhammmmm Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Merasa malu kepada leluhur 🌻

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tangisan yang Terdengar: Hari Perempuan Sedunia dan Perlawanan terhadap Kekerasan Seksual

8 Maret 2024   23:26 Diperbarui: 8 Maret 2024   23:28 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap tahun, pada tanggal 8 Maret, dunia memperingati Hari Perempuan Sedunia. Hari ini bukan hanya sekedar perayaan, tetapi juga panggung perjuangan melawan diskriminasi dan kekerasan yang masih dialami oleh banyak perempuan di seluruh dunia. Salah satu bentuk kekerasan yang paling merusak dan seringkali terjadi secara tersembunyi adalah kekerasan seksual.

Kekerasan seksual tidak mengenal batas-batas. Tidak peduli di mana mereka berada, perempuan bisa menjadi korban. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setidaknya satu dari tiga perempuan mengalami kekerasan fisik atau seksual dalam hidupnya, sebagian besar oleh pasangan mereka sendiri. Angka ini hanya merepresentasikan kasus-kasus yang dilaporkan, sedangkan banyak kasus lainnya tidak pernah terungkap.

Hari Perempuan Sedunia menjadi panggung penting untuk mengangkat isu kekerasan seksual. Perayaan ini bukan hanya tentang merayakan pencapaian perempuan, tetapi juga tentang menggalang dukungan, menyuarakan kepedulian, dan mendorong tindakan nyata untuk melindungi perempuan dari kekerasan. Salah satu pesan utama dari Hari Perempuan Sedunia adalah bahwa kekerasan seksual tidak boleh dianggap sebagai bagian dari kehidupan perempuan. Setiap orang, tanpa terkecuali, harus berdiri bersama dalam mengakhiri kekerasan seksual.

Langkah-langkah konkret untuk melawan kekerasan seksual dapat dilakukan di berbagai tingkatan. Di tingkat individu, penting untuk terus mengedukasi diri sendiri dan orang lain tentang pentingnya menghormati batas-batas pribadi dan menghentikan perilaku yang merugikan. Di tingkat lembaga dan pemerintah, diperlukan kebijakan yang kuat dan penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku kekerasan seksual.

Namun, perjuangan melawan kekerasan seksual tidak bisa berjalan tanpa dukungan semua pihak. Pria juga memiliki peran penting dalam perjuangan ini. Mereka tidak hanya harus menghormati perempuan di sekitar mereka, tetapi juga menjadi suara yang mendukung perubahan sosial yang lebih besar.

Seiring dengan peringatan Hari Perempuan Sedunia, mari kita semua bersatu dalam tekad untuk mengakhiri kekerasan seksual dan menciptakan dunia di mana setiap perempuan dapat hidup dengan aman, bebas dari ancaman dan ketakutan. Tangisan perempuan yang terdengar hari ini, harus menjadi panggilan bagi kita semua untuk bertindak.

Perjuangan melawan kekerasan seksual bukanlah tugas yang mudah. Namun, dengan kesadaran dan aksi bersama, kita dapat menciptakan perubahan yang positif. Setiap langkah kecil yang kita ambil, setiap suara yang kita angkat, merupakan bagian dari perlawanan terhadap kekerasan seksual. Dan pada akhirnya, kita akan mencapai visi bersama: dunia di mana perempuan dapat hidup dengan martabat, kebebasan, dan keselamatan yang mereka layakkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun