Mohon tunggu...
Zidni Naura
Zidni Naura Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa BBK 5 UNAIR Desa Nogosari, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mahasiswa BBK 5 UNAIR Adakan Penyuluhan Pantau & Kendali Jentik-Jentik Nyamuk lewat Program "GeBraK"

28 Januari 2025   21:02 Diperbarui: 28 Januari 2025   21:02 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim KKN-BBK 5 Universitas Airlangga melakukan pemantauan jentik nyamuk bersama kader jentik Desa Nogosari

Dalam upaya mendukung kesehatan masyarakat Desa Nogosari, Tim KKN-BBK 5 Universitas Airlangga melaksanakan program inovatif bertajuk "GeBraK" (Gerakan Berantas Jentik Nyamuk) pada Jumat (24/01/25). Program ini bertujuan untuk mencegah penyebaran demam berdarah dengue (DBD) melalui pemantauan jentik nyamuk secara rutin, pemberian larvasida, dan edukasi kesehatan bagi masyarakat setempat.

Kegiatan ini dilakukan dengan mendatangi rumah-rumah warga di Desa Nogosari, didampingi oleh kader jentik desa yang telah lebih dahulu mendapatkan pelatihan khusus. Tim KKN-BBK 5 UNAIR bekerja sama dengan kader desa untuk memeriksa bak mandi, tempat penampungan air, serta area lain yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Selain itu, tim juga memberikan larvasida secara gratis untuk membantu memutus siklus perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti.

Ketua Tim KKN-BBK 5 UNAIR, Rio Yusep Armanda, menyampaikan bahwa program ini merupakan langkah konkret untuk memberantas penyebab utama demam berdarah. "Kami ingin meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan rutin memantau tempat penampungan air. Ini bukan hanya untuk melindungi diri sendiri, tapi juga untuk menjaga kesehatan lingkungan sekitar," ujarnya.

Penyuluhan Pencegahan DBD dan Pemberian Larvasida di Setiap Rumah yang Dikunjungi
Penyuluhan Pencegahan DBD dan Pemberian Larvasida di Setiap Rumah yang Dikunjungi

Selain pemantauan, Tim KKN-BBK juga mengadakan penyuluhan di tiap rumah yang dikunjungi. Penyuluhan ini mencakup langkah-langkah pencegahan DBD, seperti 3M Plus (menguras, menutup, dan mendaur ulang barang bekas), serta pentingnya menjaga kebersihan pekarangan. Dalam sesi tersebut, warga juga diajarkan cara mengenali tanda-tanda awal DBD agar dapat segera mendapat penanganan medis. Salah satu kader jentik desa, Bu Juwita, mengapresiasi kehadiran mahasiswa UNAIR yang telah membantu memperkuat program kesehatan desa. "Selama ini kami sudah rutin melakukan pemantauan, tapi dengan adanya mahasiswa, masyarakat jadi lebih paham dan sadar pentingnya berpartisipasi aktif dalam pencegahan DBD," katanya.

Melalui program "GeBraK," Tim KKN-BBK 5 UNAIR berharap dapat menciptakan perubahan nyata di Desa Nogosari. Dengan melibatkan kader desa dan masyarakat secara aktif, program ini diharapkan mampu mengurangi kasus DBD sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya hidup bersih dan sehat. Kegiatan ini merupakan bukti nyata kontribusi mahasiswa Universitas Airlangga dalam membangun kesehatan masyarakat berbasis komunitas. Melalui GeBraK, Tim KKN-BBK 5 UNAIR berharap dapat terus mendukung Desa Nogosari dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat, aman, dan bebas dari ancaman penyakit menular seperti DBD.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun