Mohon tunggu...
Zidni Naila Malikhah
Zidni Naila Malikhah Mohon Tunggu... Mahasiswi -

Calon menantu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Romansa Abadi

4 Oktober 2016   20:15 Diperbarui: 4 Oktober 2016   21:32 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Relungku bergema
Pada lagu yang menceritakan pahit sukma malam
Seolah menyindir ego yang hengkang menepi
Titik embun tak lagi syahdu
Dekapan malam buta kian merujam
Bercengkerama dalam kasih tak bertuan
Menenggelamkanku perlahan
Pada lautan asmara begitu menyesakkan
Lagu itu di gubah oleh renungan
Tentang bayang Ilusi di balik tirai kelabu
Aku terduduk di sudut rasa sepiku
Berharap bingkai nada – nada ketulusan mendekat
Namun dermaga hatimu kian menjauh
Nadi seakan berhenti berdegup
Semburat senja di matamu tak lagi tampak
Sebercak cahaya pun hampir tak tersisa
Seakan melumpuhkan sanubari yang kian ngilu
Kesendirianku tiada arti
Hati yang kini bergeming
Hanya bersisa sajak – sajak yang menjerumus
Lagu lama kini sebatas melodi
Bait dawai asmara tinggalah sudah
Binar kasih hanya secercah omong kosong
Kini hanya terlihat bayangmu dalam angan yang menghujam
Aku akan selalu menunggumu
di ujung keabadian...

Temanggung, 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun