Selama menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Cangkringrembang, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, saya mendapat kesempatan luar biasa untuk mengembangkan potensi seni budaya lokal yang berlandaskan nilai-nilai Islami.Â
Sebagai mahasiswa seni tari, saya mengusung program kerja individu berupa Pendidikan dan Pelatihan Tari Kreasi, dengan fokus pada Tari Tepak Putri. Tarian ini saya pilih sebagai sarana untuk memperkenalkan seni budaya yang kaya dengan unsur Islami sekaligus memberikan wadah kreatif bagi masyarakat, khususnya anak-anak dan remaja di desa tersebut.
Mengangkat Budaya Islami Melalui Tari Tepak Putri
Tari Tepak Putri merupakan tarian kreasi yang saya rancang dengan mengadaptasi gerakan serta nuansa yang sesuai dengan nilai-nilai Islami. Dalam tarian ini, properti utama yang digunakan adalah rebana, alat musik yang dikenal dalam kesenian rebana tradisional.
 Menggunakan rebana sebagai properti tari tidak hanya menghadirkan elemen estetika, tetapi juga menjadi simbol budaya Islami yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Cangkringrembang.
Pendekatan Pembelajaran dan Latihan Tari untuk Masyarakat
Pelatihan tari saya rancang dalam beberapa tahap. Awalnya, saya memperkenalkan gerakan dasar dan makna di balik Tari Tepak Putri kepada para peserta. Tahap berikutnya, saya mengajarkan teknik penggunaan properti rebana dalam tarian agar tetap harmonis dengan gerakan tubuh.Â
Tidak hanya itu, saya juga menjelaskan sejarah perkembangan kesenian rebana dan bagaimana kesenian tersebut beradaptasi dalam bentuk tari modern yang sarat dengan nilai tradisi.
Respons Positif dan Harapan untuk Pelestarian Budaya Lokal