UIN Saifuddin Zuhri, Purwokerto- Â Berbagai macam metode yang dilakukan oleh dosen untuk mengajar, setiap dosen mempunyai metode tersendiri untuk melaksanakan sebuah pembelajaran supaya para mahasiswa bisa belajar dengan efektif. Metode pembelajaran menjadi peran penting dalam mengajar agar tidak menurunkan mutu pembelajaran bagi mahasiswa dan para dosen.
Kajur Studi Al-Qur`an dan Sejarah, Dr. Munawir mengatakan, "dalam melaksanakan pembelajaran sangat perlu untuk menggunakan metode artinya tidak bisa mengajar jika tidak menggunakan metode," ujarnya.
Metode yang digunakan di Prodi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir (IAT) Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora adalah tergantung pada kondisi kelas (metode kontekstual). Maksud dari metode kontekstual yaitu motode yang sesuai dengan kondisi lapangan atau kelas misalnya terdapat mahasiswa yang mengantuk, mungkin menggunakan cara spiking dan jika mahasiswa semangat maka menggunakan metode diskusi.
Menurutnya, metode yang dia berikan tentunya akan berpengaruh pada mahasiswa dalam belajarnya. "dengan adanya metode dalam pembelajaran tentu sangat berpengaruh terhadap semua mahasiswa, karena apa? Supaya mahasiswa itu lebih semangat dan giat dalam belajar serta lebih mudah untuk dipahami ketika belajar" ungkap dia.
Dr. Munawir menyarankan ketika belajar juga perlu menggunakan sarana media guna untuk bisa memudahkan para mahasiswa dan supaya lebih percaya diri dalam belajar, "pasti jelas menggunakan media seperti LCD, video," ujarnya.
Bukan hanya materi saja yang bisa dosen berikan untuk mahasiswa Prodi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Tetapi perlu juga untuk mengetahui secara langsung bagaimana proses penafsiran pada lafadz atau kata yang akan ditafsirkan.
Dr. Munawir mengatakan, "Mahasiswa prodi IAT harus bisa mengetahui bagaimana proses dalam menafsirkan suatu lafadz atau kata karena mereka nanti akan menjadi mufassir, harus praktek sebanyak-banyaknya, diantaranya mengkaji isu-isu aktual yang harus diketahui," ungkapnya.
Tentunya proses cara belajar mahasiswa untuk menangkap sebuah materi itu berbeda-beda, artinya tidak semua mahasiswa bisa dengan mudah untuk memahami apa yang dipelajarinya.
Menurut Koordinator Prodi IAT, harus menyiapkan sebuah solusi bagaimanapun caranya supaya mahasiswa mudah untuk mempelajarinya. AM. Ismatulloh berkata, "maka solusi yang harus digunakan adalah menggunakan contoh-contoh atau sebuah ilustrasi, karena jika materi hanya dijelaskan melalui ucapan terkadang lebih susah untuk dipahami dan jika sudah paham mengenai ilustrasi biasanya akan lebih memudahkan para mahasiswa untuk memahaminya," ungkapnya.